Simpang Siur Isu Kematian Warga Jake, Andria Risko Mulai Mendekati Titik Terang

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Simpang siur isu tentang penyebab kematian Andria Risko, warga Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi yang ditangkap anggota Polres Kuansing, Kamis (18/4/2019), kini mulai mendekati titik terang.
Kapolres Kuansing AKBP Mohammad Mustofa, dalam konferensi pers yang digelar di aula Mapolres Kuansing, Minggu (21/4/2019) membeberkan kronologi penangkapan hingga tewasnya korban di RSUD Telukkuantan.
Dalam keterangannya di depan wartawan liputan Kuansing, Kapolres Mohammad Mustofa mengungkapkan peristiwa itu bermula ketika Kamis (18/4/2019), Polres Kuansing menerima laporan pengaduan dari masyarakat. Laporan itu tentang aksi pencurian kelapa sawit di kebun KKPA Unit Jake.

Untuk menindaklanjuti laporan pengaduan nomor 50/IV/2019, 5 anggota Sat Serse Polres Kuansing turun ke lapangan. Di lokasi Mess Kelompok Tani KKPA Unit Jake, petugas menangkap tersangka Andria Risko. Beberapa saat di sana, petugas membawa tersangka ke Mapolres Kuansing.
Namun ketika memasuki kawasan Desa Jake, sekitar pukul 21.00 wib, petugas yang membawa tersangka dihadang kerumunan massa. Massa yang menghadang melempari mobil petugas dengan batu dan mengenai tersangka yang saat itu duduk di bangku bagian belakang.
Selain mengenai tersangka, lemparan batu dari kerumunan massa itu juga mengakibatkan kaca mobil Sat Sabhara bagian depan pecah serta kaca samping bagian belakang tempat duduk tersangka juga pecah. Merasa situasi sangat buruk, mobil berbalik arah menuju Mapolsek Singingi di Muaralembu.

Di Muaralembu, tersangka dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Setelah itu, sekitar pukul 01.00 wib dinihari, 5 anggota Sat Serse serta tersangka dan 8 anggota Sat Sabhara yang datang menyusul belakangan kembali ke Mapolres di kawasan Sinambek Telukkuantan. Mereka tiba di Mapolres sekitar pukul 02.00 wib dinihari.
Melihat kondisi tersangka yang mulai lemas, setiba di Mapolres tersangka langsung dibawa ke RSUD Telukkuantan, sekitar pukul 03.00 wib.  Namun malang, di RSUD nyawa tersangka tak bisa diselamatkan. Lebih satu jam kemudian, tersangka menghembuskan nafas terakhir. “ Tersangka meninggal dunia pukul 04.30 wib,” kata Kapolres
Kendati begitu Kapolres mengakui kalau sampai saat ini, pihaknya belum menerima hasil visum et repertum dari RSUD Telukkuantan. Namun demikian, kasus kematian korban sudah ditangani Propam Independent dari Mapolda Riau.
“ Kini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap anggota yang ikut melakukan penangkapan,” kata Kapolres

Kapolres berjanji pihaknya akan memberikan tindakan tegas jika saja nanti anggota yang bertugas terbukti melakukan pelanggaran hukum. “ Itu sudah menjadi komitmen saya. Saya tidak peduli apakah anggota itu perwira kalau memang terbukti melakukan pelanggaran hukum akan ditindak tegas,” katanya
Menyinggung masalah korban, Kapolres Mohammad Mustofa menyebutkan pihaknya sudah bertemu dengan pihak keluarga korban. Dalam pertemuannya dengan keluarga korban kata Kapolres pihaknya sudah berjanji akan membantu anak-anak korban yang masih kecil.
Kepada masyarakat Kuansing Kapolres mengimbau agat tidak mengomentari kasus ini dengan narasi-narasi provokatif yang dapat memperburuk kondisi Kuansing yang kini sangat kondisif. “ Kuansing kini sangat kodusif. Kita semua mencintai Kuansing, benar kan.  Mari kita jaga kondisi Kuansing yang kondusif ini,” kata Kapolres. (kkc)

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...