Bantaran Muara Sungai Parit Desa Koto Taluk yang Ambrol Tidak Bisa Dilakukan Pebaikan Tahun Ini

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Loneng bagian bawah jembatan Muara Sungai Parit, Desa Koto Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang ambrol, Rabu (18/12/2019), tidak bisa dilakukan perbaikan tahun 2019 ini.
Kepala Dinas PUPR, Ade Fahrer yang dikonfirmasi KuansingKita melalui Kabid Sumber Daya Air, Pebri Mahmud menyebutkan perbaikan loneng jembatan Muara Sungai Parit yang ambrol disebabkan abrasi baru bisa dilakukan tahun 2020 mendatang.
Ia menjelaskan perbaikan ditunda tahun depan disebabkan keterbatasan anggaran. Biaya perbaikan biasanya melalui dana pemeliharaan dari alokasi anggaran swakelola sumber daya air. Untuk tahun 2019 ini dana pemeliharaan dari alokasi anggaran swakelola SDA tidak ada lagi.
Pebri memperkirakan loneng jembatan Muara Sungai Parit ambrol disebabkan tanah di bantaran sungai menjadi labil setelah berkali-kali terendam banjir. Tanah yang labil mengalami abrasi setelah dihantam arus deras dari Sungai Parit saat debit air tinggi pada musim banjir.
Karena itu katanya, nanti untuk pengamanan akan dibangun bronjong yang mampu bertahan dari hantaman arus. Kondisi arus di muara Sungai Parit sangat deras ketika debit air tinggi pada musim banjir. Arus ini terus menggerus tanah bagian bawah sehingga bantaran mengalami abrasi.

Kepala Desa Koto Taluk, Armalis Rahman sangat berharap Dinas PUPR bisa segera merealisasikan perbaikan loneng bagian bawah jembatan yang kini ambrol. Ia khawatir kondisi bantaran yang abrasi akan terus melebar bila debit air sungai bertambah.
“ Kondisi abrasi ini kalau dibiarkan akan terus bertambah . Ini bisa mengancam kondisi jembatan menuju Taman Kota Pulau Bungin. Makanya perlu dilakukan perbaikan secepatnya,” kata Armalis.
Dari pantuan KuansingKita, bantaran sungai yang mengalami abrasi tidak terlalu panjang hanya sekitar 4 meter dengan lebar 2,5 meter. Namun demikian kondisi abrasi bukan saja mengancam jembatan menuju Taman Kota Pulau Bungin tapi juga sudah melebar ke arah tribune Nerosa bagian hulu.
Apalagi tanah dibawah bangunan tribune sudah kosong selebar 3 meter sehingga dikhawatirkan bantaran di kawasan itu akan mengalami abrasi lagi. Jika bantaran di lokasi tribune abrasi maka diyakini tribune yang sekaligus menjadi turap itu akan ikut ambrol.
Namun demikian, perbaikan tidak bisa dilakukan tahun 2019 ini. Pasalnya dana pemeliharaan dari alokasi anggaran swakelola sumber daya air, untuk tahun anggaran 2019 tidak ada lagi.
“ Perbaikan hanya bisa dilaksnakan tahun 2020 mendatang. Dana pemeliharan dari lokasi anggaran swakelola bidang sumber daya air tidak ada lagi,” tukas Pebri Mahmud (kkc)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...