TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Seorang remaja warga Desa Sako, Kecamatan Pengean, Arsyadiki Candra (18 tahun) yang diduga keras menderita epilepsi atau penyakit ayan tewas tenggelam di Sungai Batang Pangean.
Peristiwa naas yang menimpa anak pasangan Juher dan Ohat ini terjadi Selasa (14/11/2017) sekitar pukul 13.00 wib. Korban tenggelam setelah terjatuh saat memancing ikan di Sungai Batang Pangean.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika dua rekan korban dari desa yang sama, Rio dan Musliadi berangkat memancing ikan ke Sungai Batang Pangean di kawasan Desa Koto Tinggi, Kecamatan Pangean sekitar pukul 8.30 wib.
Saat itulah korban mendesak untuk diajak ikut. Kendati sudah dilarang kedua rekannya, korban tetap bersikeras untuk ikut memancing ikan di Sungai Batang Pangean. Akhirnya korban bergabung dengan Rio dan Musliadi.
Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, sekitar pukul 9.00 wib korban dan dua rekannya Rio dan Musliadi tiba di lokasi. Di sana mereka mencari tempat masing-masing. Korban memlih tempat yang berjarak sekitar 15 meter dari rekannya.
Cukup lama korban memancing tanpa masalah. Namun sekitar pukul 12.30 wib, korban tiba-tiba terjatuh ke dalam sungai. Kejadian itu diketahui langsung oleh Musliadi. Karena itu pula Musliadi langsung memberikan bantuan.
Namun malang, saat rekan korban berupaya memberikan bantuan, korban tenggelam dan hilang dari permukaan sungai. Mendapatkan itu rekan korban langsung meminta bantuan warga. Upaya pencarian langsung dilakukan.
Warga menyelam di tempat korban terjatuh. Namun upaya itu belum juga membuahkan hasil. Setelkah dua jam upaya pencarian dilakukan atau sekitar pukul 14.30 wib, barulah jasad korban ditemukan sekitar 15 meter dari lokasi korban terjatuh.
Begitu ditemukan, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Logas Tanah Darat. Namun malang, saat dilakukan pemeriksaan ternyata jasad korban dalam kondisi basah kuyup itu sudah tidak bernyawa lagi.
Kapolres Kuansing AKBP Fibri Karpiananto SH,SIk melalui Kasubag Humas Polres Kuansing AKP G Lumban Toruan kepada KuansingKita.com membenarkan terjadinya peristiwa ini.
Menyikapi peristiwa ini kata Lumban, kepolisian juga sudah melakukan langkah-langkah polisi seperti menerima laporan, menghubungi Basarnas, mendatangi TKP bahkan polisi ikut membantu melakukan upaya pencarian korban.
Lumban juga membenarkan kalau pihaknya mendapatkan informasi bahwa korban menderita epilepsi atau penyakit ayan bawaan dari lahir. “ Korban menderita penyakit ayan bawaan dari lahir,” kata Lumban (kkc)
