Mencari Kayu, Warga Inhil Nyaris Tewas Diterkam Harimau

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Setelah harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) bernama “Bonita” yang menerkam sejumlah korban di areal Kebun Sawit PT Haji Indo Plantations, kawasan Desa Tanjung Simpang, Kabupaten Indergagiri Hilir berhasil ditangkap April 2018 lalu, kini harimau “mengganas” lagi di Inderagiri Hilir.
Seorang warga Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, bernama Mardian nyaris tewas diterkam harimau.  Korban diterkam saat mencari kayu di hutan Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Inhil, Riau, Sabtu (2/3/2019).
Korban dapat diselamatkan temannya, namun mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit. “Korban saat ini dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan, Inhil, karena terluka parah,” kata Kapolres Inhil AKP Christian Rony Putra seperti dikutip Kompas.com, Minggu (3/3/2019).
Kapolres menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika korban bersama temannya Bujang dan Nahar sedang bekerja mengolah kayu di hutan Sungai Rawa. Sekitar pukul 13.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara Mardian memekik meminta tolong.
Mendengar itu, Bujang dan Nahar langsung menoleh ke belakang. Begitu menoleh ke belakang betapa terkejut keduanya. Seekor harimau sumatera sedang menerkam korban. Tak menunggu lagi, saksi Bujang langsung berusaha menyelamatkan korban dengan tangan kosong.
Saat Bujang menghadapi harimau untuk menyelamatkan temannya, saksi Nahar berlari mencari bantuan ke luar hutan. Tak lama setelah itu Nahar datang bersama saksi Edi ke tempat kejadian.  Ketika mereka datang, korban masih terus melawan dan bergulat dengan harimau.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban berusaha melawan dengan cara menendang harimau. Tak lama setelah itu harimau langsung melepaskan cengkeramannya dari tubuh korban,” sebut Kapolres Christian.
Menurut Kapolres, korban mengalami luka gigitan di bagian punggung dan kepala. Korban Mardian langsung dibawa rekannya menggunakan pompong atau perahu mesin menuju perkampungan warga terdekat yakni Desa Pungkat, Desa Pungkat jaraknya sekitar sekitar lima jam perjalanan dari lokasi kejadian.
“Saksi  membawa korban ke Desa Pungkat untuk meminta bantuan warga membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit,” jelas Christian seraya menambahkan dari Desa Pungkat korban dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk mendapat penanganan medis.(kkc)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...