Sardiyono-Wabup Halim. Narasi Kegaduhan Menjelang Lebaran

SALAM REDAKSI – “ Taqabalallahu Mina Waminkum” Selamat Idul Fitri 1440 H untuk seluruh pembaca KuansingKita, Mohon Maaf Lahir Bathin. Semoga negeri ini senantiasa berada dalam kerukunan dan kedamaian, amin.
Beberapa hari menjelang lebaran, elit politik di Kuansing ini, entah sengaja atau tidak, telah membangun narasi kegaduhan atau narasi perseteruan yang membuat suasana menjelang Idul Fitri sedikit terusik.
Sardiyono di sebuah media online melontarkan kritikan pedas kepada Wabup H.Halim. Kritikan itu dilontarkan dalam kalimat “peyoratif” dengan kosa kata yang rasanya kurang pas untuk tingkat elit politik.
Kini ada pertanyaan, dalam kapasitas apa sebenarnya Sardiyono melontarkan kritikan pedas kepada Wabup H.Halim. Inilah yang perlu kejelasan.
Ada tiga posisi jabatan yang membuat Sardiyono memiliki kapasitas untuk mengkritik pasangan MH. Sebagai Wakil Ketua DPRD atau sebagai Tim Pemenangan MH atau mungkin juga sebagai Ketua DPC PPP Kuansing.

Sebagai Wakil Ketua DPRD, rasanya Sardiyono tidak etis menggunakan kalimat “Lomak dek awak dak lomak dek urang”. Karena kalimat ini mengesankan keberpihakan, selain itu hal yang digubris juga di luar ranah pengawasan DPRD.
Begitu juga dalam kapasitasnya sebagai Tim Pemenangan MH, Sardiyono juga tidak patut menggunakan kalimat di atas.  Sebagai tim pemenangan, Sardiyono tentu tidak boleh pula memihak. Artinya tidak boleh pro Mursini atau pro Halim.
Tampaknya yang paling tepat adalah Sardiyono berkomentar dalam kapasitas sebagai Ketua DPC PPP Kuansing. Sardiyono tidak ingin Mursini sebagai kader PPP yang menjabat kepala daerah dirugikan oleh berbagai pernyataan Wabup Halim.

Dalam politik penolakan Sardiyono ini suatu hal yang lumrah. Hanya saja, penolakan Sardiyono itu diekspose pers dalam kalimat “peyoratif” sehingga mengundang perlawanan dari kubu Halim. Buruknya, dalam memberikan perlawanan, Wabup Halim justeru berkomentar melebar hingga memaparkan alasannya tidak ikut safari Ramadhan.
Akhirnya komentar Halim yang melebar inilah kemudian menjadi isu hangat dalam perbincangan publik. Berbagai pertanyaan muncul. Kenapa Wabup Halim tidak mau hadir saat Pemkab Kuansing menggelar Safari Ramadhan.
Pertanyaan itu wajar saja muncul. Soalnya Safari Ramadhan adalah program Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi yang dialokasikan dalam APBD. Sehingga tidak adalah alasan bagi Wabup H.Halim untuk tidak ikut serta atau tidak mendukung program pemerintah.
Apalagi Halim menghindar dengan alasan ingin fokus beribadah. Alasan ini tentu sangat lemah sekali. Apakah dengan mengikuti Safari Ramadhan orang tidak bisa fokus beribadah. Kalau memang Safari Ramadhan membuat orang tidak fokus beribadah sebaiknya tidak perlu diprogramkan lagi kedepannya.

Safarai Ramadhan adalah program pemerintah yang harus dilaksanakan Halim sebagai Wakil Bupati. Apalagi dalam pasal 66 UU nomor 23 tahun 2014 sebagaimana diubah dengan UU nomor 9 tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah jelas sekali pengaturan tugas wakil bupati.
Dalam pasal 66 ayat 1 disebutkan Wakil Kepala Derah mempunyai tugas membantu kepala daerah, memberikan saran dan pertimbangan, melaksanakan tugas kepala daerah apabila kepala derah berhalangan serta melaksanakan tugas lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan dalam ayat 2 disebutkan wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

Safari Ramadhan adalah program Pemkab Kuansing yang dialokasikan dalam APBD. Pelaksanaan Safari Ramadhan ditetapkan dengan SK Bupati. Tugas ini diberikan kepala daerah kepada Wabup Halim sehingga tidak ada alasan bagi Wabup Halim untuk tidak melaksanakan.
Artinya, Wabup Halim yang sengaja tidak mengikuti Safari Ramadhan sama dengan tidak mendukung program pemerintah karena Safari Ramadhan adalah program Pemkab Kuansing yang dialokasikan dalam APBD. Namun demikian, kita tidak tau alasan pasti Wabup Halim tidak ikut Safari Ramadhan.
Sekalipun banyak pihak yang menduga kegaduhan itu karena “pertelagahan” politik Pilkada, namun itu hanya sebatas dugaan saja. KuansingKita telah mencoba menghubungi Wabup Halim untuk mendapatkan alasan pasti, namun sampai saat ini, Wabup Halim tidak ada memberikan jawaban. ***

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...