TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Kawanan gajah kini memang sudah meninggalkan lahan perkebunan warga Cerenti. Namun kawanan binatang “bongsor” ini belum kembali ke habitatnya di Lubuk Kembang Bungo, di kawasan TNTN ( Taman Nasional Teso-Nilo).
Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Balai Besar KSDA Riau, Andri Hansen Siregar ketika dikonfirmasi KuansingKita mengatakan kawanan gajah yang selama ini merusak lahan perkebunan warga Cerenti, posisinya sudah bergeser ke Baturijal Hulu dan Simalinyang, Kabupaten Inderagiri Hulu.
Andri Hansen menyebutkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, kesulitan untuk mengarahkan kawanan gajah ke Taman Nasional Teso-Nilo. Pasalnya ketika kawanan gajah mengarah ke TNTN akhirnya berbalik ke belakang karena dikejutkan bunyi meriam dan letusan mercon.
Warga yang khawatir lahan perkebunannya dimasuki kawanan gajah berjaga-jaga dengan meriam dan mercon. Setiap kali kawanan gajah mengarah ke TNTN, pemilik kebun di depannya meletuskan meriam dan mercon yang suaranya mengejutkan kawanan gajah.
Karena itu kata Andri Hansen, tidak tertutup kemungkinan gajah akan kembali lagi ke Cerenti jika saja warga tidak mendukung upaya yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau. Sepanjang warga masih mengantisipasi kawanan gajah dengan meriam dan mercon kawnan gajah tidak mungkin bisa diarahkan ke TNTN.
Selain warga yang tidak mendukung, Andri Hansen mengatakan pihak perusahaan pemegang konsesi perkebunan juga tidak mendukung. Pihak perusahaan pemegang konsesi perkebunan tidak peduli sama sekali dengan upaya pengembalian kawanan gajah yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau.
Ini kata Andre sangat menyulitkan Balai Besar KSDA Riau untuk mengarahkan kawanan gajah agar kembali ke habitatnya di Lubuk Kembang Bungo di kawasan Taman Nasional Teso-Nilo. Perusahaan pemegang konsesi hanya melindungi lahan mereka saja dengan berbagai cara.
Ia menyebutkan lahan perkebunan milik perusahaan pemegang konsesi yang berdekatan atau dilewati jalur penggiringan kawanan gajah untuk kembali ke TNTN seperti lahan perkebunan PTPN V, lahan HTI dari perushaan seperti PT RPI dan PT Bintang.
“ Mereka tidak peduli apakah kawanan gajah itu akan kembali ke TNTN. Bagi mereka lahan konsesinya tidak dimasuki kawanan gajah. Cukup segitu,” kata Andre.
Saat ditanyakan apakah pihak Balai Besar KSDA Riau sudah berkoordinasi dengan Upika setempat. Menjawab ini Andre Hansen Siregar mengatakan koordinasi sudah berulangkali dilakukan petugas Balai Besar KSDA Riau. Baik dengan Camat Cerenti maupun Camat Peranap. Tapi katanya pihak perusahaan pemegang konsesi tetap saja belum mendukung.
“ Upaya pengembalian kawanan gajah ke TNTN tak akan berhasil jika tidak didukung warga dan perusahaan pemegang konsesi perkebunan,” tandas Andre Siregar.
Foto Ilustrasi
