TELUKKUANTAN (KuangsingKita) – Jalur Tuah Inayan Mandulang Untuang dari Desa Pulau Aro, Kuantan Tengah benar-benar dibuat tak berkutik saat melawan jalur Siposan Rimbo dari Desa Pauh Angik, Pangean dalam ajang pacu jalur Rayon IV Kamis (1/8/2019) tadi.
Tuah Inayan dari Desa Pulau Aro yang berpacu di jalan kiri pada hilir ke 30, tercecer sangat jauh di belakang. Bahkan jalur andalan Kenegerian Telukkuantan ini sudah berhenti berdayung saat akan memasuki pancang ke 5.
Sementara Siposan Rimbo, selepas melewati pancang 5 nyaris tidak berdayung lagi sampai memasuki pancang finish. Para pemacu jalur Pauh Angik, Pangean ini hanya berdayung dengan tenaga penuh menjelang memasuki pancang ke 5.
Sebenarnya, para pemacu Tuah Inayan ini pernah mengalahkan jalur Siposan Rimbo dalam ajang uji coba di gelanggang Tepian Rajo tahun 2011 lalu. Karena itu KuansingKita mengangkat laga Siposan dan Tuah Inayan adalah laga bersejarah.
Namun hasil pacu yang sangat mengecewakan telah menghambarkan istilah laga bersejarah. Tak disangka sedikitpun hasil pacu Tuah Inayan dan Siposan akan seburuk yang terjadi Kamis tadi. Pasalnya Tuah Inayan juga punya mental juara.
Tuah Inayan Mandulang Untuang dari Desa Pulau Aro pernah merajai gelanggang Tepian Nerosa beberapa tahun lalu. Dari segi pisik pemacu, Tuah Inayan juga punya banyak pemacu yang terlatih. Itu bisa dilihat dari kemampuan mereka saat pacu perahu mini.
Lantas apa yang terjadi dengan jalur andalan Kenegerian Telukkuantan ini. Dari sejumlah gelanggang yang diikuti tahun ini Tuah Inayan tak sekalipun berprestasi. Mulai dari Rayon I di Baserah, Rayon II di Pangean, dan Rayon III di Lubuk Terentang, Tuah Inayan selalu gagal.
Di Rayon IV, malah Tuah Inayan tampil sangat buruk sekali. Untuk itu, Tuah Inayan perlu melakukan introspeksi untuk mencari penyebab sehingga Tuah Inayan tak bisa berprestasi. Analisa mulai dari pengurus hingga pemacu. Ini perlu dilakukan karena pacu jalur tidak cukup dengan kekuatan di air saja.
“Semoga sukses di gelanggang Tepian Nerosa untuk Tuah Inayan Mandulang Untuang”.
