TELUKKUANTAN (KuansingKita) – jalur Limbago Sati Rantau Kuantan dari Desa Kopah, Kenegerian Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah sukses merebut posisi puncak pacu jalur Rayon IV di gelanggang Tepian Datuak Simambang Rajo Nan Putieh
Dalam ajang Rayon IV yang digelar sejak Kamis (1/8/2019) hingga Sabtu (3/8/2019), Limbago Sati dihadang beberapa kali pertarungan berat sebelum bisa bertengger di posisi puncak. Bahkan dalam ajang ini pula Limbago menampakkan keunggulannya sebagai juara sejati.
Dalam babak 6 besar, Limbago berhadapan dengan juara Rayon I Pangeran Hilir. Dalam laga ini para pemacu Limbago Sati terpaksa berkuras tenaga untuk menaklukkan Pangeran Hilir yang juga menyandang gelar juara Rayon I Inhu 2019 di Batang Peranap.
Belum selesai mengatur nafas setelah berpacu melawan Pangeran Hilir dengan kecepatan dayung yang tinggi dan kekuatan yang penuh, para pemacu Limbago Sati dihadapkan lagi dengan lawan berat sang juara Tepian Nerosa 2018, Siposan Rimbo dari Desa Pauh Angik, Kecamatan Pangean.
Limbago berpacu melawan Siposan Rimbo dalam babak 3 besar. Laga yang sangat dinantikan pengunjung pacu jalur Rayon IV ini berhasil dimenangkan Limbago. Sejak pancang awal hingga pancang finish, tidak sekalipun Limbago memberi kesempatan kepada Siposan Rimbo untuk memimpin.
Laga Limbago vs Siposan ini membuat tebing di sepanjang gelanggang Tepian Datuak Simambang Rajo hingar dengan pekik sorak pengunjung. Ibu-ibu para pendukung dan penyemangat Limbago dari Kenegerian Kopah rela berbasah-basah berendam dalam air.
Kenapa Limbago Sati disebut juara sejati. Seperti analisa KuansingKita sebelumnya, ada tiga jalur yang punya kans besar menjadi juara. Ketiganya masing-masing Pangeran Hilir, Siposan Rimbo dan Limbago Sati. Dua jalur seperti Pangeran dan Siposan akhirnya bertumbangan ditangan Limbago.
Artinya Limbago Sati Rantau Kuantan bertengger di psoisi puncak ajang pacu jalur Rayon IV bukan atas nasib mujur tapi melalui perjuangan berat mengalahkan nominasi juara seperti Pangeran dan Siposan. Karena itu Limbago Sati sangat layak disebut juara sejati.
Sementara itu volunteer dan penyemangat fanatik Siposan Rimbo, Juprison kepada KuansingKita mengatakan dalam pacu jalur kalah dan menang hal yang biasa karena hakikat dari makna pacu jalur adalah silaturahmi. Namun katanya bukan berarti kita harus menyerah kalah begitu saja.
Ia menambahkan kekalahan dalam pacu jalur harus dijadikan motivasi untuk bisa tampil lebih baik kedepannya. Dari kekalahan kita bisa banyak belajar untuk menjadi yang lebih baik. Karena itu menurut Juprison, Siposan Rimbo akan mengambil makna positif dari kekalahan ini.
“ Siposan Rimbo bertekad akan tampil lebih baik. Tunggu saja di gelanggang Tepian Nerosa,” ujar Juprison