TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Kemelut yang sempat muncul diantara para tokoh di Kenegerian Kopah paska pacu jalur Rayon IV, kini sudah mereda. Para Tetuah Kampung atau tokoh masyarakat di Kenegerian Kopah sudah berkumpul Selasa (6/8/2019) malam.
Ketua Pemuda Kenegerian Kopah, Desri Aufah kepada KuansingKita menjelaskan pertemuan malam tadi telah melahirkan beberapa kesepakatan diantaranya menyelesaikan kesalahfahaman diantara para tokoh. Syukur katanya semua yang hadir sepakat untuk tidak lagi memperuncing kemelut ini.
“ Ini kan kusuik-kusuik bulu ayam. Semua tokoh sudah menyadari dan memahami substansi masalahnya. Kini tidak ada lagi kemelut. Semuanya sudah kompak kembali. Dalam waktu dekat akan digelar syukuran,” kata Desri Aufah.
Sementara itu, Tokoh Muda Kopah, Efendi mengaku juga sangat bersyukur kemelut tidak berlarut. Menurut Efendi ini sebuah langkah yang tepat untuk menghadapi pacu jalur di Tepian Nerosa. Para pemacu, para tetuah kampung, tokoh pemuda dan masyarakat Kopah sudah kompak kembali.
“ Kini masyarakat Kopah sudah kompak kembali. La saciok bak ayam, sadonciang bak bosi, saotok bak pagaran, kok bulek la bisa digolekkan, kok picak la bisa dilayangkan, la saujud ka nan bayiak, insyaallah Kopah Kompak selalu,” katanya
Politisi muda asal Kopah ini mengharapkan mulai kini tidak ada lagi pihak-pihak yang mengaji salah atau benar dari masalah yang menjadi pemicu kemelut ini. Kini para pemacu dari seluruh jalur di Kenegerian Kopah lebih baik fokus kepada perjuangan di Tepian Nerosa nanti.
Waktu yang kini bersisa kata Efendi lebih baik dimanfaatkan untuk sesi latihan agar jalur dari Kenegerian Kopah bisa mengangkat marwah Kecamatan Kuantan Tengah dalam ajang bergengsi di Tepian Nerosa nanti. Jalur-jalur dari Kenegerian Kopah harus menampakkan keunggulannya.
Efendi sangat yakin tahun 2019 ini adalah tahun yang sangat bersahabat untuk jalur dari Kenegerian Kopah di ajang Tepian Nerosa. Kini tinggal lagi masyarakat Kopah yang harus kompak. Jangan mudah terpecah belah oleh hal-hal yang akan merugikan Kopah sendiri.
Sikap ini kata Efendi perlu ditanamkan ditengah masyarakat. Pasalnya pacu jalur tidak hanya mengandalkan kekuatan pemacu dan jalur di air saja tapi kesuksesan dalam pacu jalur juga sangat ditentukan oleh kekompakan masyarakatnya.
Kemelut di Kenegerian Kopah muncul paska Pacu Jalur Rayon IV. Panglimo Mudo ingin diberi kesempatan sebagai juara. Ini bisa dilakukan jika dalam babak 3 besar Limbago mau mengalah. Namun ini tidak dilakukan karena banyak tokoh yang ingin Limbago di posisi juara.
Tarik ulur ini menimbulkan kesalahfahaman. Tapi kini semuanya sudah mereda.“ Kini masyarakat Kopah sudah kompak kembali. La saciok bak ayam, sadonciang bak bosi, saotok bak pagaran, Insyaallah Kopah berjaya di Tepian Nerosa,” ujar Efendi (kkc)