Dr Muhammad Nurul Huda, SH,MH
TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Hadirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga pencegah dan penindakan korupsi membawa angin segar untuk menyelesaikan persoalan korupsi di negeri ini yang begitu masif, terstruktur dan sistematis.
Harapan rakyat terhadap upaya pemberantasan korupsi yang sebelumnya sempat redup akhirnya bergairah kembali setelah KPK melakukan pencegahan dan penindakan.
Semenjak KPK hadir efektif tahun 2003 lalu, Komisi Anti Rasuah ini telah melakukan 123 OTT dengan jumlah tersangka 432 orang. Dari sejumlah tersangka tercatat 255 anggota DPR/DPRD atau juga mantan Ketua/Wakil DPR/DPRD.
Selain itu KPK juga telah menetapkan tersangka 30 Kepala Daerah (Gubernur/Bupati) dari seluruh wilayah Indonesia, 6 pimpinan parpol, 27 tersangka dari kementerian dan lembaga (Menteri, Oknum Dirjen, Oknum Jendral Polisi, Oknum Jaksa, Oknum Hakim dan lainnya.
Saat ini KPK Ingin dilemahkan oleh DPR melalui RUU KPK. Karena itu sebanyak 57 Doktor Hukum dari seluruh wilayah Indonesia yang tergabung dalam “Doktor Hukum Nusantara” menolak DPR melakukan revisi RUU KPK.
Seorang praktisi hukum Riau yang juga Inisiator dan Koordinator Doktor Hukum Nusantara, Dr Muhammad Nurul Huda, SH,MH kepada KuansingKita Senin siang tadi mengatakan Doktor Hukum Nusantara telah menemukan sejumlah poin pelemahan KPK
Ia menyebutkan poin pelemahan KPK oleh DPR RI lewat RUU KPK diantaranya Dewan Pengawas. Hadirnya Dewan Pengawas ini membuat penyidik dan pimpinan KPK tidak lagi independen. Bahkan dalam RUU KPK lembaga ini tidak lagi menjadi lembaga Independen
Selain itu, Penuntut umum KPK tidak lagi independen karena harus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung. Bahkan dalam RUU KPK berpotensi hilangnya penanganan perkara khusus yang menjadi perhatian publik.
Dan yang sangat jelas kata Nurul Huda, KPK diberi kewenangan mengeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). Bahkan dalam penyelidikan dan penyidikan, KPK tidak lagi berwenang mengangkat penyelidik dan penyidik, karena penyelidik dan penyidik harus dari kepolisian
Untuk itu, kata Direktur Formasi Riau ini, Doktor Hukum Nusantara dari berbagai profesi “Menolak Revisi UU KPK dan Pelemahan KPK melawan korupsi” Pernyataan sikap ini, akan dikirim ke Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI untuk jadi bahan pertimbangan.
Adapun nama-nama yang menolak sebagai berikut:
-
Dr. Muhammad Nurul Huda, SH. MH
2. Dr. Husdi Herman, SH. MM
3. Dr. Rabith Madah Khulaili Harsya, SHI, SH, MHI, MH
4. Dr. Henny Trimira, SH. MH
5. Dr. Riadi Asra, SH. MH
6. Dr. Agus Surachman, S.H. Sp.N.
7. Dr. Adi Sulistiyono, SH. MH
8. Dr. Dedy Muchti Nugroho, SH. M.Hum
9. Dr. Dewa Suartha, SH. MH
10. Dr. Shidarta, S.H., M.Hum.
11. Dr. M. Sadi Is, MH
12. DR. Indah Sri Utari, SH M.Hum
13. Dr. Drs. Parasian, SH.MH.
14. Dr. Davit Ramadan, SH.MH.
15. Dr H Sugianto, SH,MH
16. Dr. Zulfikri T, SH. MH
17. Dr. Zulkarnain S, SH. MH
18. Dr Syahrul Akmal Latif, M.Si
19. Dr. Hj. Sri Wahyuni, SH. M.Si
20. Dr. Muh. As Ari, SH. L.LM
21. Dr. Yovita Arie Mangesti, SH, MH.
22. Dr. Azmi Syahputra SH, MH.
23. Dr. Ujang Bahar, S.H., M. Si.
24. DR. M. Yusuf Daeng, SH. MH
25. Dr. H Mastur, SH. MH
26. Dr. H. Sudiyana, SH. MH
27. Dr. Muhammad Taufiq, SH. MH
28. Dr. Bernard L. Tanya, SH. MH
29. Dr. Kasmanto Rinaldi, SH. MSi
30. Dr. Hari Purwadi, SH. MH
31. Dr. Triyana, SH. MH
32. Dr Endang Yulianti, SH MH.
33. Dr. Rudepel Petrus, SH MH
34. Dr. Slamet Suhartono, SH, MH
35. Dr. dr. Siti Soekiswati, SH. MH
36. Dr. M. Luthfie Hakim, SH. MH
37. Dr. Sekhroni, SH. SAg, MH
38. Dr. Mahmud Mulyadi, SH. M.Hum
39. Dr. Mada Apriandi Zuhir, S.H., MCL
40. Dr. Mas Subagyo Eko Prasetyo, SH. M.Hum
41. Dr. M Saifuddin, SH. M.Hum
42. Dr. Muhammad Imanuddin, SHI. MH
43. Dr. Detji K.E.R. Nuban, SH. M.Hum
44. DR. KPHA. Tjandra Sridjaya Pradjonggo, SH. MH
45. DR. Basuki Rekso Wibowo, SH. MS
46. Dr. Reytman Aruan, SH. M.Hum
47. Dr. Usammah, M.Hum
48. Dr. Lahmuddin Zuhri, SH. M.Hum
49. Dr. Muhammad Rum Nessa, SH. MH
50. Dr. Arrisman, SH. MH
51. Dr. Teguh Pribadi, SH.MH.
52. Dr. Drs. Arman Remy, MS, SH, MH, MM, CIL.
53. Dr. M. J Widijatmoko
54. Dr. Sulardi, SH. MSi
55. Dr. Rossa Ilma Silfiah, S.Ag. S.H. M.Hum.
56. Dr. Budiyono, SH. MH
57. Dr. Ahmad Ali Muddin, SH. MKn. (kkc)
Foto Ilustrasi
-
