TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Benacana kabut asap yang melanda banyak daerah termasuk Kuantan Singingi bermula dari kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran ini terjadi karena kemarau panjang yang menyebabkan kondisi semak di areal kebun kering dan mudah terbakar.
Untuk memohon turun hujan, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi melaksanakan sholat istisqa yaitu sholat memohon turun hujan. Sholat istisqa ini dilaksanakan di Lapangan Limuno Telukkuantan, Senin (16/9/2019) pagi tadi sekitar pukul 08.30 wib.
Dalam sambutannya di depan jemaah sholat istisqa di Lapangan Limuno Telukkuantan, Bupati Mursini mengungkapkan keprihatinannya atas bencana kabut asap yang telah menyiksa warga. Ia menyebutkan bencana kabut asap itu disebabkan peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Karena itu Bupati Mursini menegaskan kepada pihak perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan dan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Dampak dari kebakaran kata Bupati Mursini telah sangat mengganggu aktivitas seluruh lapisan masyarakat.
Bupati Mursini menyebutkan untuk mengatasi kebakaran berbagai upaya pemadaman telah dilakukan. Namun sampai saat ini nyatanya kebakaran hutan dan lahan masih saja terjadi di sejumlah titik. Sehingga bencana kabut asap yang sangat meyiksa warga belum juga berhenti.
Kini kata Bupati Mursini, perlu dilaksanakan sholat istisqa untuk memohon turun hujan. Sebab hujan sejatinya adalah kehendak Allah SWT. Sekalipun dilakukan upaya membuat hujan buatan kalau Allah tidak mengizinkan hujan tidak akan turun.
Sholat istisqa yang dilaksanakan di Lapangan Limuno Telukkuantan ini diikuti para pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing, pegawai dari instansi vertikal, organisasi islam, jemaah mesjid serta siswa dari sekolah, madrasah dan pondok pesantren dalam kota Telukkuantan.(kkc)