SIAK (KuansingKita) – Peristiwa puncak gerhana matahari cincin yang dipantau dari Kampung Bunsur, Sungai Apit, Siak, akan dimulai hari ini Kamis (26/12/2019) pukul 12.15. Sedangkan fase puncak pukul 12.17 dan berakhir pukul 12.19 wib.
Untuk melihat gerhana matahari cincin LAPAN mengingatkan jangan melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang secara langsung, baik saat gerhana maupun tidak . Intensitas cahaya Matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.
LAPAN menganjurkan beberapa cara/peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana Matahari dengan aman. Untuk pralatan misalnya, LAPAN menganjurkan menggunakan kamera pinhole (kamera lubang jarum)
Kamera ini dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang sederhana. Terdapat banyak tutorial dari internet untuk membuat kamera lubang jarum dengan berbagai variasi bentuk.
Selain itu, pengunjung bisa menggunakan kacamata Matahari. Kacamata ini bukanlah kacamata hitam biasa , melainkan kacamata dengan lensa khusus yang dirancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya Matahari.
Ada juga dengan cara menggunakan binokular atau teleskop. Konsep dan prinsip penggunaan binokular serupa dengan kamera lubang jarum. Perbedaannya adalah, citra Matahari diproyeksikan melalui lensa pembesar, bukan “lubang jarum”.
Penggunaan binokular atau teleskop akan dapat menghasilkan proyeksi gerhana yang lebih besar dan tajam dibanding kamera lubang jarum. Binokular dapat dipasangkan ke tripod agar dapat berdiri dengan stabil, lalu diarahkan ke Matahari.
“Jangan pernah melihat melalui eyepiece secara langsung, kecuali terpasang filter khusus Matahari di depan cermin atau lensa objektif,” demikian pesan yang dirilis LAPAN.
Selain cata tadi, ada juga cara dengsn menggunkan kamera DSLR. Hanya saja, saat pengamatan, jangan langsung arahkan lensa kamera ke Matahari , karena dapat merusak sensor kamera. Gunakan filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima kamera.
Untuk mendapatkan citra Matahari yang berukuran besar, gunakan lensa telephoto dengan panjang fokus 500 – 2.000-mm. Lensa standar 200 mm hanya akan menghasilkan citra Matahari yang berukuran kecil.
Untuk para wartawan dan fotografer diingatkan agar mendapatkan hasil yang baik pengaturan awal, dapat menggunakan ISO 100, F/8,0 dan shutter speed 1/1.000. Tentunya pengaturan ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan atau kondisi nantinya.
Inti dari pesan ini, gunakan ISO rendah dan shutter speed yang tinggi. Untuk fokus, lebih baik atur secara manual. Agar kamera stabil, gunakan tripod.
“Apapun peralatan yang digunakan untuk melakukan pengamatan, perlu dicamkan untuk jangan pernah melihat ke arah Matahari secara langsung tanpa filter Matahari sebagai pengaman,” begitu pesan yang dirilis LAPAN (kkc)
n
