TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pemilik rumah yang akan menyewakan atau mengontrakkan rumahnya perlu berhati-hati. Kini ada kejahatan dengan modus baru. Setidaknya itu terjadi di Desa Koto Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing, Riau, Jumat (24/1/2020)
Dari informasi yang dihimpun KuansingKita, tiga orang pelaku, satu laki-laki dan dua perempuan, mengaku akan mengontrak rumah YP, warga Desa Koto Taluk. Rumah dengan nilai kontrak Rp 20 juta ini juga berada di Desa Koto Taluk, namun jaraknya jauh dari rumah kediaman YP.
Pagi Jumat itu, tiga pelaku yang berlagak sebagai calon penyewa rumah ini sengaja mendatangi YP di kediamannya di kawasan Perumnas Desa Kota Taluk. Mereka meminta kunci rumah yang akan dikontrak seraya menjanjikan uang kontrakan akan dilunasi siang selepas sholat Jumat.
Setelah mendapatkan kunci rumah, ketiga pelaku langsung menuju rumah kontrakkan dn membukanya. Tak lama di rumah itu, datang pesanan nasi catering sebanyak 70 kotak dan rokok Sampoerna tiga slop. Kepada tetangga ketiga pelaku mengaku akan hajatan sebelum menempati rumah.
“ Nasi itu dipesan dari Catering di Jao. Katanya mau hajatan sebelum menempati rumah,” kata Jum kepada KuansingKita
Tapi setelah itu apa yang terjadi. Saat waktu memasuki sholat Jumat, suasana sepi, pelaku pun beraksi. Dalam suasana lengang itu, dibongkarnya seluruh gorden rumah yang dalam kondisi sangat bagus dan mahal.
Gorden itu dibawanya pergi. Selain itu ada beberapa barang lainnya di dalam rumah yang dibawa pergi. Pelaku keluar dari rumah lewat pintu belakang, sedangkan pintu depan sengaja dikunci dari dalam. Sehingga warga menyangka kalau mereka masih dalam rumah.
Hilangnya ketiga calon pengontrak rumah itu baru diketahui setelah YP datang ke rumah yang akan dikontrak. YP datang untuk menagih uang kontrakan yang dijanjikan. Tapi setelah tiba di rumah kontrakan suasana sepi tak ada orang, pintu depan terkunci. Untung saja YP membawa kunci serap.
Begitu pintu rumah dibuka yang ditemukan kotak nasi catering yang beberapa kotak diantaranya sudah dimakan. Ketiga calon pengontrak rumah itu taka da lagi. Tiga slop rokok yang dipesan bersama catering juga tidak terlihat lagi.
Gorden sekeliling rumah hilang dibawa pergi pelaku. Tapi yang juga ikut sedih pengelola catering. Sebanyak 70 kotak nasi catering ditambah tiga slop rakok Sampoerna belum menerima bayaran seperak pun. Kini pelaku hilang, diperkirakan kerugian catering mencapai Rp 2 juta.
Peristiwa ini sempat menghebohkan warga Desa Koto Taluk, Jumat siang kermarin. Apalagi kejahatan yang dilakukan ketiga pelaku ini termasuk modus baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Sehingga kasus ini menjadi pembicaraan warga.
Kepala Desa Koto Taluk, Armalis Rahman ketika dikonfirmasi KuansingKita membenarkan semua kejadian ini. Ia juga mengaku sudah mendapatkan laporan. Untuk itu, Kades Armalis berpesan bagi warga yang akan mengontrakkan rumah perlu berhati-hati.
“ Jadikan kejadian ini pelajaran bagi kita semua,” kata Kades Armalis (kkc)