TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Kampanye Bermitra di Desa Seberang Taluk, Kuantan Tengah, Rabu (18/11/2020) malam, benar-benar membuat desa Binuang Sati itu menjadi ajang optimisme sekaligus arena pematahan isu.
Dari sejumlah orator yang menyampaikan orasi politik, semuanya mengungkapkan rasa optimis bahwa Bermitra yang mengusung pasangan H.Mursini – Indra Putra akan unggul dalam pemilihan 9 Desember mendatang.
Misalnya, Ketua Tim Bermitra Muslim. Ketua Nasdem ini dalam orasi politiknya sangat optimis Bermitra akan unggul. Alasan Muslim sederhana saja. Tiga kekuatan besar kini telah bersatu untuk memenangkan H.Mursini – Indra Putra
Diuraikan Muslim. Dalam Pilkada 2015 lalu, Indra Putra, H.Mursini dan Muslim merupakan calon kontestasi Pilkada. Ketiganya bertarung dari kubu yang berbeda. Kini kata Muslim, ketiganya bersatu dalam Tim Bermitra
“ Kami bertiga kini bersatu mendukung H. Mursini – Indra Putra makanya saya optimis Bermitra akan menang,” teriak Muslim disambut suara riuh peserta kampanye, “Lanjutkaaan”.
Orator lainnya, Darmizar. Anggota DPRD Kuansing dari PPP ini justeru memanfaatkan ajang kampanye sebagai arena pematahan isu. Berbagai isu dan fitnah yang dilontarkan kepada H.Mursini dipatahkan Darmizar dengan apik.
Misalnya isu pembangunan. Darmizar mengatakan tidak ada alasan untuk memfitnah H. Mursini tidak membangun. Dijelaskannya, APBD itu kegunaannya tiga saja, untuk membayar gaji pegawai, biaya adminsitrasi dan selebihnya untuk pembangunan.
“ Dalam kondisi normal tidak ada pemerintahan provinsi dan kabupaten di Indoensia ini yang tidak membangun. Itu fitnah saja,” tandas Darmizar
Darmizar pun menjelaskan, sejak awal dilantik 1 Juni 2016, H. Mursini sudah dihadapkan pada hutang pemerintah sebelumnya, belum lagi hutang sertifikasi guru. Dan itu semua dilunasi H. Mursini. Namun demikian H. Mursini tetap melaksnakan pembangunan.
“ Tapi kalau ditanya pembangunan gedung bertingkat yang tidak dimanfaatkan, Mursini memang tidak ada membangun itu,” kata Darmizar
Terkait pegawai honor yang dirumahkan, Darmizar mengatakan dalam APBD 2016 yang disusun pemerintah sebelumnya memang tidak dialokasikan dana untuk gaji pegawai honor. Sehingga tidak mungkin pegawai honor terus bekerja, sementara gajinya tidak jelas.
Gaji untuk pegawai honor itu diusulkan kembali oleh H. Mursini dalam APBD 2017. Namun usulan untuk gaji pegawai honor itu dicoret dalam pembahasan di DPRD. Tentu saja kata Darmizar, pemerintahan Mursini tidak bisa menerima pegawai honor.
Berbeda dengan dua orator sebelumnya, Musliadi justeru lebih banyak membahas tentang sosok H. Mursini. Orator handal Bermitra ini mengatakan H. Mursini merupakan bupati terbaik sejak Kuansing didirikan sehingga wajar kalau diperjuangkan untuk dua priode.
Dalam orasi politiknya, Musliadi juga membahas tentang sosok Mursini yang santun dan agamis. Ia mengatakan kalau di wilayah transmigrasi, H. Mursini selalu dipanggil kiyai, beliau sangat dekat dengan para ulama
Hal senada juga dikemukakan generasi milenial Wahyu Diputra dari Gelora. Dalam orasi poltiknya Wahyu Diputra menyebutkan H. Mursini pemimpin yang sangat demokratis. H. Mursini memberikan ruang kenyamanan bagi ASN disaat-saat kontestasi politik Pilkada
Artinya kata Wahyu sebagai pemimpin H. Mursini tidak pernah melakukan penindasan, H. Mursini tidak pernah menjadikan kekuasan sebagai alat untuk menindas.
“ Salah satu ciri pemimpin demokratis, Ia tidak akan pernah menjadikan kekuasan sebagai alat penindasan,” kata Wahyu Diputra
Kampanye terbatas Bermitra di Desa Seberang Taluk disambut warga dengan antusias. Massa berjejal di dalam dan di luar arena kampanye. Kursi yang disediakan panitia di bawah tenda terisi penuh, sedangkan di luar arena kampanye warga juga berjejal menyimak orasi politik Tim Bermitra. (smh)