Catatan Perjalanan ke Pulau Rupat Bagian ke 3 (Selesai)

Pagi yang mencemaskan terjadi pada Selasa 9 Februari 2021. Hari ini puncak acara HPN Tingkat Nasional yang akan diikuti rombongan secara virtual dari Wisma Anting Putri Rupat Utara.  Acara ini dijadwalkan pukul 09.00 WIB.
Ketika sebagian besar rombongan sudah duduk dalam bus jemputan, saya dan teman sekamar Ketua PWI Kuansing, Ultra Sandy baru terbangun. Kami bangun pukul 08.15 wib. Kami tidur sudah larut malam karena asyik bercerita dengan teman pers lainnya.
Begitu bangun saya bergegas mandi. Setelah berpakaian dan mengemasi barang-barang, saya berlari menuju bus. Sementara teman sekamar saya baru mandi. Saya bergegas menuju bus untuk meminta teman-teman bersabar sedikit menunggu teman saya.
Ternyata selain kami berdua, masih ada teman lain yang belum masuk ke dalam bus yakni Alzamret Malik dan Pianisril. Mereka juga satu kamar. Mendengar itu hati saya lega. Artinya bukan kami saja yang terlambat.
Setelah semuanya duduk dalam bus, rombongan langsung menuju Wisma Anting Putri tempat menyaksikan peringatan HPN Tingkat Nasional secara virtual. Meskipun tidak jadi tertinggal tapi Saya masih cemas. Pasalnya saya belum sarapan
Teman lain yang bangun lebih awal sudah sarapan di hotel tempat kami menginap. Saya cemas sekali kalau di tempat acara tidak disediakan sarapan. Soalnya seusai acara rombongan langsung menuju pelabuhan speedboat untuk berangkat ke Dumai.

Tak terbayangkan apa yang akan terjadi kalau saya berangkat ke Dumai menempuh laut dengan perut kosong. Saya mulai berpikir tubuh yang lemas ini akan pingsan lantaran saya akan mabuk laut. Apalagi perjalanan Rupat Utara ke Dumai sekitar satu jam.
Kecemasan saya jadi sirna ketika rombongan sampai di Wisma Anting. Di Wisma yang baru dibangun ini sudah tersedia sarapan lengkap mulai dari nasi goreng dengan bermacam lauk serta minuman sarapan seperti kopi, teh dan lemon
Setelah melewati petugas pengecekan suhu tubuh, saya langsung bergegas ke tempat sarapan. Saya isi piring sepenuhnya, saya ambil minuman kopi dan lemon. Hati saya lega. Saya makan sekenyangnya agar tidak kelaparan dalam speedboat nanti.
Eee..ternyata selepas acara, manajer Wisma Anting juga mempersiapkan menu makan siang  seperti udang, dan berbagai jenis ikan laut. Melihat menu yang tersedia saya makan lagi sepuasnya. Saya tidak cemas lagi menghadapi perjalanan laut.
Acara berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu hadir Sekda Prov Riau H. Masrul Kasmy beserta Forkopimda. Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang mengatakan sebanyak 620 berita telah ditulis wartawan selama tiga hari berada di Rupat
“ Selepas ini saya yakin berita tentang Rupat akan mencapai seribu berita lebih. Kami datang ke sini memang untuk mempromosikan poetnsi wisata Pulau Rupat,” kata Zulmansyah disambut tepuk tangan riuh dari wartawan dan undangan yang hadir.

Dari Wisma Anting, rombongan tak kembali lagi ke hotel tempat kami menginap tapi langsung menuju pelabuhan speedboat. Jadwal ini juga sudah disampaikan panitia pada malam harinya. Karena itu dipesankan panitia agar barang-barang bawaan sudah dipersiapkan sejak malam hari.
Kami tiba di Dumai sekitar 14.00 WIB. Setelah mengemasi barang bawaan, dari Dumai kami langsung menuju Pekanbaru menggunakan bus pariwisata dan tiba di Sekretariat PWI Riau pukul 17.30 WIB. Rentang waktu perjalan ini relatif lama karena kami berhenti di Rest Area.
Kendati ini hanya perjalanan singkat, tapi sangat bermanfaat bagi destinasi Pulau Rupat dan sangat berkesan bagi wartawan. Lantaran itu pula  pada malam harinya grup WA PWI RIAU dan HPN 2021 dipenuhi berbagai ucapan dari wartawan
Ada ucapan permintaan maaf seandainya ada kata dan sikap terlanjur salah. Dan yang paling banyak wartawan menulis tentang kemesraan dan keakraban selama di Pulau Rupat. Sepertinya para wartawan ke Pulau Rupat itu tak ingin semua itu berlalu
“ Waduuh..ternyata wartawan tidak hanya bisa mengkritik tapi bisa juga bersikap romantis,” bisik saya dalam hati ketika membaca komentar teman pers PWI Riau. (Selesai)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...