TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Seorang warga Inuman, Kuansing, Aswan mengalami cedera setelah dihempaskan gajah dengan belalainya. Peristiwa ini terjadi di lahan perkebunan warga Desa Koto Inuman, Sabtu (15/5/2021)
Aktivis Perlindungan Satwa Langka dan Dilindungi, Jan Fredy Butar-butar kepada KuansingKita menyebutkan peristiwa ini bermula Sabtu (15/5/2021). Ketika itu 15 ekor kawanan gajah merusak lahan perkebunan warga Desa Koto Inuman, Kuansing.
Sejumlah pemilik kebun di kawasan itu mencoba melakukan penghalauan. Namun malang, Aswan yang tengah melakukan upaya penghalauan diserang gajah dari belakang. Hewan bongsor itu melilit tubuh Aswan dengan belalainya
Dalam kondisi terlilit belalai gajah, Aswan tak bisa berkutik. Saat itulah petani bertubuh kecil itu dihempaskan hewan bongsor itu ke tanah. Korban dihempaskan dua kali lalu dilepaskan gajah dari belalainya. Merasa tubuhnya tak lagi dililit belalai, Aswan melarikan diri
Teman Aswan sesama petani yang ikut melakukan penghalauan Sabtu siang itu sebagian menyelamatkan diri dengan cara memanjat pohon. Untung saja, setelah menyerang Aswan, kawanan gajah itu beranjak dan tidak menyerang orang-orang disekitarnya
Akibat kejadian itu, korban mengalami cedera di bagian tubuh serta keseleo di bagian kaki dan luka lebam dibagian tangan, namun tidak terlalu serius. Kini kondisi korban sudah mulai pulih, namun korban masih trauma dengan kejadian yang dialaminya.
Senin (17/5/2021) warga Inuman kembali melakukan penghalauan. Pasalnya 15 kawanan gajah itu masih berkeliaran di lahan perkebunan warga. Penghalauan kali ini dipimpin langsung Zulkifli dari BKSDA Riau. Lagi-lagi penghalauan ini nyaris memakan korban
Saat warga melakukan upaya penghalauan dengan maksud menggiring kawanan gajah ke arah habitatnya di kawasan Teso Nilo, hewan bongsor itu memberikan perlawanan. Kawanan gajah itu menyerang kerumunan warga
Untung saja, Zulkifli dari BKSDA Riau cepat memberikan perintah mundur kepada warga yang melakukan penghalauan. Kawanan gajah itu terus mengamuk. Mendapatkan kondisi itu, para penghalau sepakat untuk menunda upaya penghalauan
Aktivis Perlindungan Satwa Langka dan Dilindungi, Jan Fredy Butar-butar menyebutkan lokasi kawanan gajah kini berkeliaran termasuk jalur pergerakan gajah dari kantong gajah Teso Tenggara. Kawanan gajah itu dari Teso Tenggara bergerak lewat HTI PT RAPP kemudian masuk kawasan PT WJT dan sampai ke kawasan Koto Inuman.
“ Ini memang jalur pergerakan kawanan gajah dari Teso Tenggara,” ujar Jan Fredy Butar-butar (smh)
Foto : Warga didampingi petugas BKSDA Riau melakukan penghalauan gajah di Inuman (Istimewa)