TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Masyarakat Kuansing yang bekerja sebagai pencari ikan di sungai perlu faham bahwa kini ikan belida termasuk jenis ikan yang dilindungi. Karena itu, ikan belida tidak boleh lagi ditangkap apalagi sampai dijual ke pasar.
Jika ada warga yang menangkap ikan belida, ini dipastikan bisa bermasalah hukum. Pasalnya ikan belida sudah ditetapkan sebagai jenis ikan yang dilindungi dalam Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi
Dalam Kepmen yang diterbitkan Januari 2021 lalu, ada empat jenis ikan belida yang dilindungi. Keempatnya masing-masing belida borneo (chitala borneensis), belida sumatera (chitala hypselonotus), belida lopis (chitala lopis), dan belida jawa (Notopterus notopterus)
Ikan belida termasuk jenis ikan yang tergolong dalam suku Notopteridaea atau ikan berpunggung pisau. Ikan belida bisa ditemukan hampir di seluruh sungai di Riau. Karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau sibuk mensosialisasikan larangan penangkapan ikan belida ini
Di Kuantan Singingi, seperti diungkapkan Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kuansing, Ir Zapnil Helmi, M.Si kepada KunsingKita sosialisasi tentang ikan belida termasuk jenis ikan yang dilindungi sudah dimulai beberapa waktu lalu.
Menurut Zapnil Helmi, pihaknya telah memanggil para nelayan tangkap atau warga pencari ikan di Kuansing untuk memberitahukan bahwa menangkap ikan belida kini bisa bermasalah hukum atau bisa dipenjara.
“ Larangan ini perlu disosialisasikan lantaran masyarakat Kuansing sudah terbiasa menangkap ikan belida,” kata Zapnil Helmi
Zapnil juga telah merencanakan sosialisasi ikan belida termasuk jenis ikan yang dilindungi dan tak boleh ditangkap akan terus digencarkan sampai seluruh masyarakat benar-benar memahaminya dan tidak melakukannya.
“ Kasihankan masyarakat mendapat sanksi hukum lantaran tidak tahu. Jadi kami akan terus mensosialisasikan larangan menangkap ikan belida,” kata Zapnil Helmi (smh)
