Dua Gunung Api Erupsi Hampir Bersamaan, Marapi di Sumbar, Anak Krakatau di Selat Sunda, Ada Apa ?

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Dua gunung api aktif di negeri ini, Gunung Marapi di Sumatera Barat dan Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu hingga ribuan meter
Kondisi ini membuat banyak pihak bertanya-tanya ada apa dengan negeri ini. Pasalnya kedua gunung ini mengalami erupsi dalam waktu yang sangat berdekatan atau hampir bersamaan
Berdasarkan rilis BMKG Sumatera Barat, Gunung Marapi, Sumatera Barat mengalami erupsi eksplosif Minggu 4 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Tinggi kolom abu teramati 3000 meter di atas puncak
Erupsi Marapi kala itu disertai adanya aliran piroklastik atau bebatuan yang terbentuk dari material vulkanik. Piroklastik ini condong mengalir ke arah utara dengan jarak luncur 3 kilo meter.
Akibat peristiwa ini, berdasarkan data Basarnas Padang yang dirilis Kompas.com, sebanyak 75 pendaki terjebak saat gunung Marapi mengalami erupsi Minggu (3/12/2023) sore
Sampai Selasa, sebanyak 52 pendaki diantaranya ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi. Jumlah korban meninggal dunia juga bertambah dari sebelumnya 11 orang menjadi 13 orang
“ Dalam laporan Senin, pendaki yang menjadi korban tewas sebanyak 11 orang. Per Selasa korban tewas bertambah dua orang menjadi 13 orang,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik seperti dikutip CNN Indonesia

Masih mengutip CNN Indonesia, Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda juga mengalami erupsi yang terjadi berulangkali sejak Senin dini hari hingga Senin (4/12/2023) malam.
Pada erupsi Senin pukul 12.41 WIB, abu vulkanik berwarna hitam mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 71 mm selama 1 menit 50 detik
Kendati sampai saat ini dilaporkan tidak ada korban jiwa, namun Gunung Anak Krakatau ini sudah berada di level III atau siaga dengan rekomendasi BMKG tidak boleh mendekat dalam radius 5 kilo meter
Pada masa lalu, perairan Selat Sunda ini memang pernah diguncang letusan dahsyat gunung api. Itu terjadi saat Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883. Letusan ini melenyapkan sebagian pulau-pulau di sekelilingnya
Berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai catatan, ketika Krakatau meletus tinggi kolom abu vulkanik mencapai 6000 meter. Dampak letusan ini dirasakan di seluruh penjuru dunia
Letusa Gunung Karkatau merupakan letusan gunun api yang paling mematikan dan paling merusak sepanjang sejarah. Sebanyak 80.000 orang diperkirakan meninggal dunia akibat guncangan dan tsunami
Kini Gunung Anak Krakatau sudah berulangkali terjadi erupsi sama seperti Gunung Marapi di Sumatera Barat. Bahkan waktunya juga sangat berdekatan. Pertanda apa dari kedua peristiwa ini ? Wallahualam….(smh)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...