H. Halim (PDIP) Jadi Rebutan Kubu Politik Pilkada

“ Pilkada Kuantan Singingi tak lama lagi digelar. Ada dua kubu, Gerindra dan Golkar yang digadang-gadangkan akan bertarung sengit. Keduanya dipastikan berebut mendapatkan H. Halim (PDIP) ”

Posisi PDIP dalam pemilu yang baru digelar 14 Februari 2024 lalu tidaklah buruk-buruk amat. Sekalipun bukan partai pemenang pemilu tapi PDIP berhasil menambah jumlah kursi di DPRD Kuantan Singingi
Partai dengan lambang banteng moncong putih saat ini mengoleksi 3 kursi DPRD Kuansing. Dalam pemilu yang barusan digelar, PDIP berhasil menambah jumlah kursi menjadi  5 kursi. Ini sebuah prestasi yang luar biasa.
Keberhasilan H. Halim selaku Ketua DPC PDIP Kuantan Singingi dalam mengembangkan partai besutan Megawati Soekarno Puteri ini tentu menjadi catatan khusus bagi para bakal calon Pilkada Kuansing.
Misalnya, Suhardiman Amby dari kubu Gerindra atau Adam Sukarmis dari kubu Golkar tak mungkin akan melewatkan PDIP begitu saja. Mereka dipastikan akan membidik H. Halim (PDIP) untuk berpasangan dalam Pilkada.
Namun demikian, untuk Gerindra tentu akan sulit. Pasalnya Suhardiman Amby yang saat ini Bupati Kuantan Singingi tentu tidak akan mau menjadi calon wakil bupati. Begitu pula H. Halim sudah menjawab tidak mau menjadi calon wakil bupati.
“ Tidak mau,” jawab H. Halim singkat saat ditanyakan KuansingKita Senin (26/2/2024) kemaren, apakah dirinya bersedia menjadi calon wakil bupati kalau berpasangan dengan Suhardiman Amby
Nah peluang ini ada pada Golkar. Kendati begitu masalahnya tidak jauh berbeda. Sekalipun Adam Sukarmis secara pribadi bersedia menjadi calon wakil bupati kalau berpasangan dengan H. Halim. Namun para petinggi Golkar diyakini akan menolaknya

Artinya Golkar tidak mungkin akan menawar PDIP untuk menjadi calon bupati. Kalaupun nanti ada tawaran dari Golkar sudah pasti tawaran untuk menjadi wakil bupati. Dan pilihan untuk menjadi wakil bupati, H. Halim sudah pasti menolaknya
Dari semua kondisi ini, peluang mendapatkan PDIP kembali kepada Gerindra. Jika Hj Yuniwarti gagal duduk di DPRD Riau, ada peluang bagi kubu Gerindra untuk mengajaknya berpasangan dengan Suhardiman Amby
Dalam kondisi seperti ini, H. Halim selaku Ketua DPC PDIP Kuansing besar kemungkinan tidak akan keberatan. H. Halim diyakini akan melepaskan PDIP ke tangan Gerindra. Artinya Hj Yuniwarti direstui berpasangan dengan Suhardiman Amby
Kendati begitu, bukan berarti semua ini sudah berjalan mulus. Masih banyak batu sandungan yang harus dilewati. Pernyataan Megawati akan beroposisi dengan pemerintahan Gerindra merupakan salah satu batu sandungan yang harus dilewati
Megawati sangat konsiten dengan pernyataannya. Jika partainya sudah ditetapkan sebagai oposisi, dia tidak akan memberi ruang kepada daerah untuk mendukung Gerindra. Baik di pusat maupun di daerah, PDIP tetap akan menjadi oposisi pemerintahan Gerindra
Langkah satu-satunya bagi H. Halim (PDIP) dalam menghadapi pilkada adalah membentuk kubu sendiri. H. Halim maju sebagai calon bupati dan memilih pasangan yang bisa memberikan dukungan suara yang signifikan agar bisa tampil sebagai pemenang

Untuk mencari pasangan ini H. Halim harus menyimak hasil pemilu lalu. Dari perolehan suara dan sebaran suara masing-masing partai H. Halim bisa menentukan pasangan yang tepat. Sebab jika H. Halim asal comot pasangan saja dipastikan hasilnya akan buruk
Kalau H. Halim membentuk kubu sendiri, ada beberapa kelemahan yang akan dihadapinya. H. Halim dipastikan tidak punya dukungan dari elite birokrasi . Sebab beliau tidak lagi menduduki jabatan di pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi. Inilah masalahnya
Masalah ini sepintas memang terkesan sepele. Tapi ini sangat berpengaruh terhadap “personal branding” dari pasangan calon H. Halim. Jika H. Halim menjadi calon bupati tanpa didukung personal branding maka persepsi masyarakat akan buruk dan hasil pilkada sudah dipastikan akan buruk
Untuk itu, H. Halim sangat patut menggalang dukungan para tokoh dari berbagai unsur dan elemen. Baik tokoh Kuansing yang berada di luar daerah maupun tokoh yang berdomisili di Kuansing. Penggalangan para tokoh ini semata-mata untuk membangun personal branding.
Jika H. Halim mampu menggalang para tokoh dari seluruh kecamatan di Kuansing, peluang untuk memenangkan pilkada akan terbuka lebar. Sebaliknya jika H. Halim bergerak hanya lewat potensi akar rumput seperti pemilu kemaren, hasilnya akan sangat buruk.
Nah, kini pertanyaan muncul.lagi. Jika tiga kubu, Gerindra, Golkar dan PDIP bertarung dalam pilkada mendatang siapakah pemenangnya. Untuk ini, KuansingKita belum berani berhandai-handai. Tiga kubu ini berada di posisi yang berimbang, ketiganya punya kekuatan dan masing-masing juga punya kelemahan.
Setidaknya pertarungan tiga kubu ini akan berlangsung seru. Gerindra sebagai incumbent, Golkar sebagai petarung yang berpengalaman dan PDIP akan selalu bergerak seperti banteng moncong putih. Kita tunggu saja (said mustafa husin)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...