“ Akhir-akhir ini PNS selalu menjadi bulan-bulanan. Mereka selalu dibebankan iuran untuk berbagai macam kegiatan. Tidak saja kegiatan pemerintah tapi juga kegiatan masyarakat “
Minggu 24 Maret 2024, di halaman mesjid Aljihad Desa Koto Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi berhimpun ratusan warga duduk di bawah tenda megah yang cukup luas.
Warga hadir di sana untuk mengikuti acara pembukaan MTQ Tingkat Kenegerian Telukkuantan oleh Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby. Selain itu audiensi warga dengan bupati serta acara buka puasa bersama.
Acara ini berlangsung penuh khidmat. Namun di balik acara itu ternyata ada kebijakan yang sangat mengusik yakni beban iuran kepada PNS yang besarannya mengacu pada tingkat eselon.
Berdasarkan notulen rapat Panitia Pelaksana Kegiatan Masyarakat Adat Kenegerian Telukkuantan yang ditandatangani Zulmuspar selaku notulen dan Dasver Librian selaku Pimpinan Rapat, iuran tertinggi dibebankan kepada eselon II
Dalam surat yang juga disetujui orang adat Suryawan Datuk Godang Jolelo ini, PNS eselon II dibebankan sumbangan minimal Rp 1000.000, eselon IIIA minimal Rp400.000, eselon IIIB minimal Rp300.000 dan eselon IV minimal Rp200.000
Ada juga klasifikasi non eselon, mereka dibebankan minimal R100.000. Bahkan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Kuansing juga dibebankan iuran. Mereka dibebankan minimal Rp50.000.
PNS dan honorer yang dibebankan iuran ini, khusus warga Kenegerian Telukkuantan. PNS yang asalnya bukan Kenegerian Telukkuantan tapi orang sumondo juga ikut dibebankan iuran ini
Sepintas mematok iuran untuk PNS ini memang terkesan bijak. Tentu saja panitia membebankan iuran kepada PNS karena PNS dianggap warga yang mampu secara ekonomi dibandingkan warga masyarakat biasa.
Alasan itu tentu boleh saja. Namun sedikit disesalkan, kenapa dalam notulen tidak disebutkan beban iuran untuk anggota DPRD Kuansing yang juga warga Kenegerian Telukkuantan. Tidak jelas apa alasan panitia
Kendati PNS dianggap warga yang mampu secara ekonomi, namun dari informasi yang dirangkum KuansingKita, sampai Rabu kemaren masih banyak PNS yang belum melunasi beban iuran ini.
Artinya PNS di lingkungan Pemkab Kuansing ini sepertinya sudah letih dengan beban iuran, baik iuran untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemerintah maupun kegiatan masyarakat
Pertanyaannya kenapa PNS yang selalu menjadi bulan-bulanan. Padahal kegiatan MTQ ini sepenuhnya tanggungjawab masyarakat seluruhnya, sehingga iuran bisa saja dipungut dari warga masyarakat
Dari hasil penelusuran KuansingKita ternyata ada sosok oknum yang selalu tampil seperti “Superman” yang seolah-olah siap melindungi PNS dari ancaman non job. Dialah yang selalu memainkan berbagai peran
Sekalipun sosok “Superman” ini tidak melontarkan intimidasi secara langsung, namun perlu difahami hampir seluruh PNS akan sangat takut kalau kehilangan jabatan. Kecemasan inilah yang dimainkannya
Saat pemilu lalu, sosok ini beraksi dengan buas, raup sana-raup sini. Janjikan jabatan ini dan itu, namun sampai saat ini janji itu belum juga terealiasasi sehingga banyak yang kesal
Seorang mantan anggota DPRD Kuansing, Saifulah Aprianto mengungkapkan kalau dirinya didatangi seseorang yang pernah dijanjikan oleh sosok “Superman” tadi. Sampai kini janji itu tidak kunjung terealisasi
Begitulah nasib PNS di negeri ini. Mereka selalu menjadi bulan-bulanan. Belum lagi pemotongan terhadap hak-hak keuangan mereka. Tapi kenapa mereka diam. Jawabnya, tanya saja kepada rumput yang bergoyang (said mustafa husin)
