TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pacu jalur hari kedua Rayon II yang digelar Jumat (18/7/2019) di gelanggang Tepian Rajo, Pangean dipastikan tanpa diikuti jalur dari Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah.
Kendati Kenegerian Kari masih menyisakan 3 jalur memasuki hari kedua, namun semua jalur dari Kenegerian Kari sepakat untuk meningalkan gelanggang Tepian Rajo, Kamis (18/7/2019).
Dari informasi yang dirangkum, jalur dari Kenegerian Kari sepakat meninggalkan gelanggang Tepian Rajo telah disampaikan dalam rapat yang juga dihadiri Camat Pangean dan Kapolsek Pangean, Kamis malam.
Kesepakatan jalur-jalur Kenegerian Kari meninggalkan gelanggang Tepian Rajo ditenggarai sebagai aksi protes dari berbagai peristiwa yang dialami saat pacu jalur hari pertama digelar.
Informasi yang dirangkum menyebutkan terjadi insiden pelemparan oleh seorang penonton pacu jalur berinisial MSD kepada salah satu jalur dari Kenegerian Kari.
Mendapat lemparan, para pemacu jalur yang jadi sasaran lemparan turun dari jalur lantas mengejar pelempar dan menghajarnya dengan beberapa pukulan.
Dalam rapat Kamis malam disepakati, pelempar yang mengalami luka setelah diserang oleh beberapa orang pemacu jalur, biaya pengobatannya dibebankan kepada panitia.
Camat Pangean, Mahviyen Trikon ketika dihubungi KuansingKita membenarkan kalau Upika Pangean dan panitia serta pihak terkait menggelar rapat Kamis malam.
Mahviyen Trikon juga membenarkan dalam rapat disampaikan bahwa jalur dari Kenegerian Kari yang menang pada hari pertama tidak akan melanjutkan pacu pada hari kedua.
Kendati begitu kata Camat Mahviyen Trikon, dalam pencabutan undian, jalur pemenang hari pertama tetap dipanggil untuk melakukan pencabutan undian hari kedua.
Mahviyen juga membenarkan tidak ada perwakilan dari jalur Kenegerian Kari yang hadir dalam proses pencabutan undian hari kedua.
Sementara itu, Datuk Bisai Edyanus Herman Halim ketika dihubungi KuansingKita mengingatkan bahwa pacu jalur adalah budaya Kuantan Singingi yang sarat dengan nilai-nilai.
Karena itu beliau meminta pelaksanaan pacu jalur haruslah mengedepankan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya pacu jalur seperti nilai kebersamaan dan silaturahmi.
Masyarakat ataupun para pemacu hendaknya bisa menahan diri ketika berhadapan dengan berbagai bentuk permasalahan dalam mengikuti ajang budaya pacu jalur.
Tujuannya kata Datuk Bisai agar tindakan yang dilakukan saat menjawab permasalahan yang dihadapi, tidak sampai merusak nilai-nilai luhur dalam budaya pacu jalur.
“ Nilai-nilai dalam budaya pacu jalur bukan mengejar kemenangan semata, tapi mengedepankan kebersamaan dan silaturahmi,” pesan Datuk Bisai (kkc)
