TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pengunjung pasar modern Telukkuantan, yang berbelanja Rabu (24/7/2019), sangat mengeluh. Pasalnya hampir di seluruh areal pasar menjadi becek setelah hujan turun pada malam sebelumnya.
Akibatnya, alas kaki seperti sepatu dan sandal pengunjung penuh lumpur tanah karena mereka terpaksa berjalan di atas jalanan becek. Pedagang juga demikian, ibu-ibu pedagang dari kampung terpaksa menggelar dagangannya di atas tanah becek.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin), Azhar Ali ketika dikonfirmasi KuansingKita mengaku ikut merasa prihatin dengan kondisi areal pasar saat ini. Ia juga membenarkan kalau banyak pengunjung pasar kesulitan berbelanja karena jalanan becek di dalam areal pasar.
Menyikapi kondisi ini, Azhar Ali mengatakan pihaknya sudah menghubungi Dinas PUPR untuk bisa mengatasi kondisi pasar yang berlumpur setelah hujan turun. Menurut Azhar Ali, Dinas PUPR akan menambah siraman sirtu di areal pasar terutama pada titik yang berlumpur.
“ Hanya itu yang bisa dilakukan untuk jalan keluar secepatnya. Untuk saat ini areal pasar belum bisa dibangun atau dilakukan perbaikan karena anggarannya belum dialokasikan dalam APBD,” jelas Azhar
Azhar menambahkan pembangunan areal pasar dengan pemasangan “paving block” di seluruh kawasan tempat berjualan akan diusulkan anggarannya agar dialokasikan dalam APBD Murni 2020. Untuk APBD Perubahan 2019 sengaja tidak diusulkan karena waktunya sangat sempit.
Apalagi kata Azhar, kantor pengelola dan rumah jaga di areal pasar akan direnovasi. Belum lagi Musholah, areal parkir, listrik, saluran air, termasuk kios Pujasera akan dilakukan perbaikan. Bahkan atap Los Basah yang kini bocor akan diganti.
“ Jadi untuk pembangunan dan perbaikan tidak bisa tahun ini. Dan lagi pembangunannya diserahkan ke dinas teknis terkait, bukan Kopdagrin,” kata Azhar Ali.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR yang dikonfirmasi melalui Kabid Bina Marga Jafrison kepada KuansingKita membenarkan kalau pihaknya sudah dihubungi pihak Kopdagrin. Jafrison memastikan titik berlumpur di areal pasar modern akan disirami sirtu secepatnya.
“ Ya secepatnya. Kita upayakan pekerjaan penyiraman sirtu di titik berlumpur selesai sebelum Rabu pekan depan,” katanya
Kondisi pasar modern saat ini memang sedang jadi bahan ejekan. Banyak pihak yang mempertanyakan dari sisi mana menilainya sehingga pasar yang berlumpur itu disebut pasar modern. Dan lagi tempat berbelanja yang disebut pasar modern itu tidak memiliki fasilitas modern sedikitpun.
Dari catatan KuansingKita, kondisi pasar modern saat ini memang sangat jauh dari konsep semula. Konsep awal pasar ini selain memiliki kios juga memiliki bangunan bertingkat yang fungsinya bervariatif, ada lantai tempat berjualan pakaian hingga onderdil dan peralatan mesin lainnya.
Konsep awal itu sangat berbeda dibanding kondisi saat ini;. Kini bangunan pasar modern, tidak memiliki kios dan bangunan bertingkat. Sehingga di areal pasar modern saat ini tidak terlihat satupun fasilitas modern yang pantas disematkan kepada julukan pasar ini.
Mantan Kepala Dinas Pasar Jafrinaldi ketika dikonfirmasi KuansingKita beberapa hari lalu tidak membantah kalau konsep awal pasar modern memang demikian. Ada bangunan bertingkat yang memiliki fungsi bervariatif. Sementara halaman belakang difunsgikan untuk menampung pedagang tradisional.
Hanya saja kata Jafrinaldi konsep awal itu berubah saat pembangunan pasar akan direalisasikan. Gambar denah yang dipakai justeru seperti kondisi pasar saat ini. “ Konsep awalnya memang modern, kemudian gambar denahnya dirubah lagi,” katanya (kkc)
Foto Istimewa
