TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Temuan bukit berbentuk piramida di kawasan Desa Pantai, Kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing telah mencuri perhatian banyak pihak. Bahkan Kamis (12/9/2019) kemarin, Bupati Kuantan Singingi H.Mursini menyempatkan diri berkunjung dan mendaki ketinggian bukit piramida.
Kepada KuansingKita di kediamannya, Kamis malam tadi, Bupati H.Mursini mengatakan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi akan menyurati Gubernur Riau terkait temuan bukit piramida. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi meminta Gubernur Riau untuk menyurati Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3).
Seperti diketahui, untuk wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepri , Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) berpusat di Batusangkar. Lembaga ini berdiri Desember 2003, sebelumnya bernama Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP). Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala memiliki tugas yang berkaitan dengan peninggalan purbakala bergerak maupun tidak bergerak.
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala melaksanakan pemeliharaan, pengelolaan, pemanfaatan, perlindungan dan pemugaran peninggalan purbakala bergerak ataupun tidak bergerak. Baik untuk situs yang berada di bawah air maupun situs yang berada di lapangan atau situs yang tersimpan di ruangan. Ini menjadi tanggungjawab Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Selain itu Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala juga melaksanakan dokumentasi, penyidikan, pengamanan seluruh peninggalan purbakala baik bergerak ataupun tidak bergerak untuk situs dibawah air, di lapangan ataupun situs yang tersimpan di ruangan. Bahkan BP3 ini juga berkewajiban memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang sejarah situs purbakala.
Karena itu Bupati H.Mursini berpesan masyarakat yang berkunjung ke bukit piramida tidak dibenarkan menggeser, mengalihkan ataupun membawa pulang semua temuan di sekitar bukit piramida. Ini kata Bupati untuk mendukung kelancaran penyelidikan dan dokumentasi bukit piramida. “ Jangankan membawa pulang, menggeser atau mengalihkan saja temuan disana tidak boleh,” pesan bupati.
Selain itu Bupati H.Mursini juga mengingatkan jajarannya untuk tidak berkomentar jauh tentang bukit piramida apalagi komentar yang berkaitan dengan kajian ilmiah yang bukan bidangnya. Misalnya Dinas Pariwisata tidak perlu membuat penafsiran ilmiah tentang situs purbakala karena ini bukan bidangnya atau bukan ahlinya.
“ Kita serahkan saja semuanya kepada ahlinya,” kata Bupati H.Mursini di kediamannya malam tadi. (kkc)