TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Akhirnya para pemuda Dusun Tobek Panjang (Topan), Desa Koto Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing berhasil juga mewujudkan impiannya untuk membuat “jalur” baru.
Sabtu (14/12/2019) malam tadi, acara pelayuran atau prosesi pendiangan jalur digelar di sebuah lahan terbuka di kawasan Dusun Tobek Panjang. Acara yang dijejali masyarakat ini dihadiri juga oleh Mantan Bupati H.Sukarmis, Ketua DPRD Andi Putra dan sejumlah undangan lainnya.
Kepala Dusun Tobek Panjang, Indra Razendra kepada KuansingKita Sabtu malam tadi mengungkapkan sumbangan para undangan yang hadir mencapai Rp 69 juta. Dana ini kata Indra sangat membantu panitia pembuatan jalur baru Dusun Topan.

Selain akan digunakan untuk biaya pisik dan kelengkapan jalur, dana yang terkumpul juga akan digunakan untuk pembinaan atlet yang akan mengikuti sesi latihan pacu. Indra menyebutkan, saat ini atlet yang sudah terlatih baru sekitar 30 orang. Sementara jumlah pemacu untuk jalur baru ini diperkirakan 51 orang.
“Kekurangan atlet itu nanti akan diupayakan melalui sesi latihan rutin,” kata Indra Razendra
Sementara itu, seorang panitia pembuatan jalur baru Dusun Topan, Ardiman sangat menyesalkan sikap sejumlah pejabat yang berdomisili di Desa Koto Taluk, yang acuh terhadap kegiatan masyarakat. Mereka kata Ardiman sengaja diundang tapi tidak hadir.
Pria yang akrab disapa Jang Diman itu menuturkan undangan untuk hadir dalam prosesi pendiangan jalur baru itu diantar langsung ke rumah masing-masing. Tapi katanya mereka tidak peduli. Buktinya tidak seorang pun diantara pejabat itu yang ikut hadir.

“ Saya sendiri mengantarkan langsung undangan itu ke rumah mereka, mau bagaimana lagi hormatnya, tapi mereka tetap saja tidak hadir” sesal Jang Diman
Dari nama-nama pejabat yang disebut Ardiman telah diantarakan undangan itu dipastikan sebagian besar diantara mereka adalah kepala OPD yang berdomisili di Desa Koto Taluk. Bahkan banyak diantara mereka asal Desa Koto Taluk atau urang semondo warga Koto Taluk, tapi mereka tetap tidak hadir.
Dengan nada emosi, pria yang kesehariannya dipercaya mengurus penggalian kubur dan liang lahat untuk warga Desa Koto Taluk yang meninggal dunia ini melontarkan berbagai umpatan karena rendahnya kepedulian para pejabat itu terhadap kegiatan masyarakat desa.
“ Orang seperti itu mau dicontoh, apanya yang mau dicontoh, sama masyarakat saja tidak peduli,” sesal Jang Diman (kkc)
