TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Kini pemerintah telah mulai menyusun Perppu sebagai payung hukum pelaksanaan Pilkada Serentak yang jadwalnya ditunda dari 23 September 2020 menjadi 9 Desember 2020.
Berdasarkan data KPU RI, Pilkada Serentak akan diikuti 270 daerah di Indonesia yang terdiri dari 9 provinsi dan 261 kabupaten/kota atau 224 kabupaten dan 37 kota.
Dari 261 kabupaten/kota di Indonesia yang akan menggelar Pilkada serentak, salah satunya Kabupaten Kuantan Singingi. Sejumlah nama yang digadang-gadangkan sebagai balon kepala daerah pun sudah mulai bermunculan.
Terkait dengan ikut sertanya Kuansing dalam Pikada serentak, KuansingKita telah menghimpun sejumlah data untuk mendapatkan peta pemilih. Ada peta pemilih berdasarkan wilayah dan ada pula peta pemilih berdasarkan kelompok usia.
Berdasarkan data Pilgubri yang dipaparkan Lembaga Survey Vox Indonesia Institute, dari 15 kecamatan di Kuantan Singingi, tampaknya ada 6 kecamatan yang berpotensi mengantarkan calon menjadi pemenang Pilkada.
Enam kecamatan ini memiliki jumlah pemilih 59,56 persen dari jumlah pemilih Kuansing. Enam kecamatan dengan konsentrasi pemilih 59,56 persen ini masing-masing Kuantan Tengah 13,83 persen, Singingi Hilir 11,49 persen, Singingi 10,00 persen.
Selain itu, Sentajo Raya 9,62 persen, Kuantan Mudik 7,73 persen dan Logas Tanah Darat 6,89 persen. Sedangkan konsentrasi pemilih untuk 10 kecamatan lainnya hanya sekitar 40,44 persen dari jumlah pemilih Kuansing.
“ Calon yang mampu mendominasi 6 wilayah ini sangat berpeluang memenangkan Pilkada Kuansing,” kata Direktur Riset Lembaga Survey Vox Indonesia Institute, Albion Zikra didampingi Direktur Eksekutif F.Jaswir kepada KuansingKita di Telukkuantan beberapa waktu lalu.
Untuk peta pemilih berdasarkan kelompok usia, tampaknya didominasi oleh kelompok milenial dengan rentang usia 20 – 39 tahun. Jumlah pemilih kelompok milenial ini mencapai 46,58 persen.
Dibawah kelompok milenial tercatat Generasi X dengan rentang usia 40 – 59 tahun. Jumlah pemilih Generasi X sekitar 34,68 persen. Kendati persentase Generasi X lebih kecil dari kelompok milenial, namun Generasi X tidak termasuk pemilih yang labil.
Jumlah pemilih terkecil adalah generasi Z dengan rentang usia dibawah 20 tahun. Jumlah pemilih Generasi Z hanya sekitar 7,14 persen atau masih dibawah dari jumlah pemilih Generasi Boom dengan rentang usia 60 tahun keatas. Jumlah pemilih generasi Boom mencapai 11, 60 persen.
Menurut Direktur Riset Lembaga Survey Vox Indonesia Institute, Albion Zikra setiap generasi memiliki cara pandang berbeda terhadap kondisi politik Pilkada. Cara pandang itulah katanya yang menjadi dasar keberpihakannya terhadap calon Pilkada.
Namun demikian Albion menambahkan data pemilih yang dipaparkn ini masih akan mengalami perubahan namun tidak terlalu signifikan. (smh)
