TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Bupati H.Mursini, sampai saat ini belum lagi mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pacu jalur ditiadakan tahun ini. Namun orang nomor satu di Kuansing ini mengakui sangat sulit melaksanakan protokol covid 19 dalam penyelenggaran pacu jalur.
“ Sulit memang melaksanakan protokol covid 19 dalam penyelanggaraan pacu jalur,” kata Bupati H.Mursini kepada KuansingKita seusai video conference dengan Gubernur Riau, H.Syamsuar, Kamis (28/5/2020) lalu.
Sementara, seperti dipaparkan Asisten III Agusmandar, Gubernur Riau dalam video conference merestui pelaksanaan pacu jalur sepanjang Pemkab Kuansing mampu melaksanakan protokol covid 19. Itu disampaikan Gubri, Syamsuar saat Bupati H.Mursini meminta arahan tentang pelaksanaan pacu jalur tahun ini.
Namun dari informasi yang dirangkum KuansingKita, sampai saat ini belum ada surat resmi dari Gubernur Riau Syamsuar bahwa Pemkab Kuansing diizinkan untuk melaksanakan pacu jalur. Isu tentang izin itu hanya berkembang dari arahan Gubri Syamsuar dalam video conference. Itupun dengan syarat harus mengikuti protokol covid 19
Karena itu, banyak pihak meminta Bupati H.Mursini segera mengeluarkan pernyataan resmi tentang dilaksanakan atau tidak pacu jalur tahun ini. Sebab pernyataan resmi bupati ini sangat ditunggu agar masyarakat di pedesaan tidak membuat persiapan untuk pacu jalur atau harus membuat persiapan secepatnya.
Mencermati komentar warga di media sosial, tampaknya 90 persen lebih warga tidak menginginkan pacu jalur dilaksanakan tahun ini. Alasan mereka, Kuansing yang berstatus bebas corona jangan sampai menjadi wilayah terjangkit hanya gara-gara Pemkab melaksanakan pacu jalur. Bahkan sebagaian besar mereka sangat takut pacu jalur dilaksanakan tahun ini.
Ketakutan mereka tentu sangat beralasan. Pasalnya ajang pacu jalur tidak mungkin tidak akan dikunjungi oleh pendatang dari luar daerah seperti para pedagang dari Jakarta, Sumbar dan Pekanbaru. Selain itu mereka tidak yakin Pemkab Kuansing bisa mengikuti protokol covid 19 dalam penyelenggaraan pacu jalur terutama sosial distancing dan physical distancing.
“ Bagaimana orang bisa menjaga jarak satu meter saat menonton pacu jalur, itu tidak mungkin. Belum lagi anak pacu yang diwajibkan pakai masker, sebelum finish dipastikan banyak yang terkapar,” kata seorang warga
Karena itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kuansing, Gusmir Indra mengingatkan jika Bupati Mursini tidak mampu melaksanakan protokol covid 19 dalam penyelenggaraan pacu jalur sebaiknya pacu jalur ditiadakan tahun ini. Sebab kata Gusmir Indra jika ada warga terpapar corona setelah pacu jalur bupati akan disalahkan karena tidak mengikuti protokol covid 19.
“ Kalau memang tidak mampu mengikuti protokol covid 19 dalam penyelenggaraan pacu jalur untuk apa harus dilaksanakan. Nanti kalau sempat Kuansing terjangkit corona sudah pasti bupati yang disalahkan,” pungkas Gusmir Indra. (smh)