Marwan S Pd, MM
TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Gedung Pustaka Daerah Kuantan Singingi yang dibangun dalam dua tahap dengan total anggaran sebesar Rp 19.273.481.528 kini sudah rampung. Hanya saja, gedung perpustakaan ini belum bisa dimanfaatkan karena masih menunggu pengadaan berbagai fasilitas.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kuansing, Marwan, SPd, MM kepada KuansingKita, Minggu (31/1/2021) memaparkan perpustakaan daerah Kuansing akan menerapkan sistem layanan manual (manual library) dan sistem layanan digital (cyber library).
” Untuk menerapkan kedua sistem ini kita masih menunggu pengadaan fasilitas buku manual dan buku digital tahun anggaran 2021 ini,” papar Marwan.
Marwan menambahkan dalam upaya mendorong minat baca warga Kuansing, gedung perpustakaan Kuansing nantinya juga akan menyediakan ruangan untuk pelayanan kursus Bahasa Inggeris dan kursus Komputer. Melalui pelayanan ini kata Marwan dipastikan warga Kuansing akan datang ke perpustakaan.
“ Langkah awalnya harus mendorong warga Kuansing datang ke perpustakaan. Nanti akan tumbuh sendiri minat baca,” papar Marwan
Selain memberikan pelayanan kursus Bahasa Inggeris dan kursus Komputer, beberapa ruangan di Gedung Pustaka akan dimanfaatkan untuk kegiatan seni dan keterampilan. Tujuannya sama yakni menjaring warga untuk datang ke perpustakaan. Nanti para seniman Kuansing bisa menggelar berbagai atraksi seni di Gedung Pustaka Kuansing.
“ Ruangan untuk kesenian dan keterampilan sudah dipersiapkan,” tandas Marwan
Ia juga mengemukakan tentang kesempatan yang diberikan untuk sekolah. Menurut Marwan sekolah di Kuansing akan digilir untuk datang ke Perpustakaan Daerah Kuansing. Siswa nantinya bisa memilih bacaan yang mereka sukai, baik melalui buku secara manual maupun melalui buku digital.
” Langkah ini juga berujuan untuk mendorong minat baca siswa,” kata Marwan.
Untuk memberikan kenyamanan pengunjung, Marwan mengatakan gedung Perpustakaan Daerah Kuansing juga akan dilengkapi dengan pelayanan Cafetaria atau Restoran untuk memesan makan dan minum. Pengunjung tidak perlu berpayah-payah memesan makan dan minum dari luar.
“ Tujuannya tentu untuk membuat rasa nyaman pengunjung. Pengunjung yang nyaman akan datang kembali ke perpustakaan, akhirnya tumbuh minat baca” tutur Marwan (smh)
