TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Upaya pencarian korban tenggelam di Sungai Kuantan tepatnya di kawasan objek wisata Jai Jai Raok, Pangean dihentikan malam tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Upaya pencarian kembali dilanjutkan pagi ini, Senin (15/2/2021) mulai pukul 07.00 WIB.
Shanti Evi Dimeti, SH dari Basarnas kepada KuansingKita mengatakan upaya pencarian dihentikan malam tadi dengan pertimbangan cuaca serta jarak pandang yang terbatas. Selain itu upaya pencarian dihentikan untuk menjaga kondisi tubuh personil agar bisa optimal melakukan upaya pencarian pagi hari.
Menurut Shanti, upaya pencarian yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB pagi ini menerapkan pola pencarian dengan teknik mengaduk air sungai dengan perahu karet untuk membuat ombak. Pola ini diterapkan dengan teknik penyisiran dengan radius 5 kilo meter ke arah hilir.
Jika teknik membuat ombak tidak membuahkan hasil, Shanti mengatakan Basarnas akan menerapkan teknik penyelaman. Untuk saat ini kata Shanti teknik penyelaman sudah mulai dilakukan. Lima personil Basarnas di dukung TNI/Polri, Sapol PP dan Sukarelawan dari warga setempat mulai melakukan penyelaman.
Shanti menambahkan Basarnas turun ke lokasi didukung mobilisasi angkutan darat seperti satu unit mobil Foreider, satu unit truk untuk mengangkut logistik personil dan satu unit perahu karet untuk mendukung personil melakukan upaya pencarian di dalam sungai.
Dari informasi yang dirangkum KuansingKita, peristiwa tenggelamnya pengunjung di kawasan objek wisata Jai Jai Raok terjadi Minggu (14/2/2021) sekitar puku 13.30 WIB. Peristiwa ini bermula ketika ibu Sri Hairani berkunjung ke objek wisata Jai Jai Raok bersama dua puteranya dan dua teman putranya
Setiba di kawasan objek wisata jai Jai Raok, keempat anak itu masing-masing Fawas 10 tahun, Faros 12 tahun, Fajar 13 tahun dan Arul 7 tahun bermain di hamparan pasir di pinggir Sungai Kuantan. Keempat anak itu warga Sinambek, Telukkuantan. Dua diantaranya Fawas dan Faros adalah putera Ibu Sri Hairani
Tengah asyik bermain pasir, tiba-tiba Arul, 7 tahun, yang masih kelas 1 SD terpeleset dan tercebur ke dalam sungai. Melihat Arul tercebur ke dalam sungai, tiga temannya bermain langsung memberikan pertolongan. Namun malang ketiga temannya juga diseret arus sungai.
Seorang pengunjung, Adi yang berada di dekat lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan. Tiga anak yang membantu tadi dapat diselamatkan, namun Arul, anak dari pasangan Susi Herleni dan Tiaramon, warga Sinambek Telukkuantan tidak sempat terselamatkan. Arul sudah tidak terlihat lagi di permukaan sungai.
Tiga anak yang dapat diselamatkan masing-masing Fajar, 13 tahun, kelas 1 SMP yang tinggal bersama kakaknya Winda di Sinambek Telukkuantan. Dua lainnya, Faros 12 tahun kelas VI MIM dan Fawas 10 tahun kelas IV MIM. Faros dan Fawas kakak beradik putra dari pasangan Sri Hairani dan Taufk Lubis, anggota Satlantas Polres Kuansing.
Sampai berita ini ditulis Arul, 7 tahun masih tenggelam dan belum ditemukan. Shanti Evi Dimeti dari Basarnas mengaku akan terus melakukan upaya pencarian sampai korban ditemukan. (smh)