TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Isu yang menyerempet Kajari Kuansing, Hadiman, SH, MH terus bermuculan. Isu terakhir terkait program replanting atau Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dikelola sejumlah Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Singingi Hilir
Seperti dilansir Datariau.com, Aliansi Mahasiswa Peduli Petani Riau (AMPeR) menuding Kajari Hadiman telah meresahkan masyarakat yang tengah mengikuti program PSR. Tindakan Kejari Kuansing melakukan pemeriksaan terhadap petani peserta program PSR telah menimbukan ketakutan
Akibat pemeriksaan itu, ada petani yang memilih mundur. Sehingga program replanting atau program peremajaan sawit rakyat yang menjadi salah satu program andalan presiden Jokowi terancam batal di Kabupaten Kuantan Singingi. Dengan alasan itu, AMPeR pun akan menggelar aksi unjuk rasa di Kejati Riau, Kamis (22/4/2021)
Dalam aksi Kamis nanti, AMPeR akan menuntut beberapa hal diantaranya meminta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau mengambil sikap tegas untuk memanggil dan memeriksa Kajari Kuansing, Hadiman. Kendati begitu, tidak dijelaskan sanksi apa yang akan diberikan kepada Kajari Hadiman jika terbukti bersalah
Selain itu, AMPeR juga meminta Kepala Kejaksaan Agung melalui Kepala Kejaksaan Tinggi Riau untuk mencopot Kajari Kuansing, Hadiman dengan pertimbangan selalu membuat gaduh masyarakat Kabupaten Kuansing baik petani sawit maupun pegawai dan pejabat Pemkab Kuansing.
Menyikapi tuntutan AMPeR ini, Kajari Hadiman memberikan klarifikasi. Seperti dilansir Harianriau.co, Kajari Hadiman mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan karena ada laporan dari masyarakat awal 2021 ini. Laporan itu terkait dugaan penyimpangan dalam pengelolaan bantuan program peremajaan sawit rakyat
Program PSR ini dikelola sejumlah KUD dan pihak ketiga PT GTW. Tahun 2020 lalu, pihak ketiga PT GTW telah mencairkan uang muka sebesar 15 persen untuk kegiatan tumbang chipping dengan dana sebesar Rp 5 miliar. Namun pekerjaan yang seharusnya tuntas dalam 5 bulan justeru tidak mengalami kemajuan
“Di dalam kontrak antara pihak KUD dengan pihak PT GTW, jangka waktu pelaksanaan selama 5 (lima) bulan harus sudah ada progres, namun berakhirnya kontrak selama 5 bulan tidak ada progres, sesuai dengan ketentuan harus dikembalikan ke BPDPKS,” kata Hadiman seperti dilansir ranahriau.co
Terkait kemunduran petani anggota KUD, Kajari Hadiman menjelaskan, saat Kejari Kuansing melakukan penyelidikan, dari beberapa dokumen ditemukan banyak anggota KUD yang mengundurkan diri. Sehingga Kajari Hadiman membantah kalau anggota KUD mengundurkan diri karena pemeriksaan Kejari Kuansing
“Jadi pada dasarnya anggota KUD itu sudah mundur sebelum adanya penyelidikan dari Kejaksaan Negeri Kuansing. Itu bisa dilihat dari surat permohonan pengunduran diri anggota anggota KUD tersebut, yang mana tanggalnya jauh sebelum dilakukan penyelidikan,” Kata Kajari Hadiman.
Selain isu tentang tuntutan AMPeR, ada juga isu lain yang berkembang. Seorang aktivis berinisial BP yang sangat getol mendukung Kajari Hadiman diisukan digerebek warga di Kelurahan Sungai Jering. BP digerebek di tempat kos wanita berinisial L yang juga seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kuansing
Seperti dilansir Datariau.com Ketua Pemuda setempat, Supra membenarkan kalau ada penggerebekan di RT 2, RW 2, Lingkungan 2, Keluarahan Sungai Jering. “Benar, semalam masyarakat memang memergoki sepasang kekasih yang berduaan di dalam kos-kosan,” terang Supra, dilansir datariau, Selasa (20/4/2021).
Selaku Ketua Pemuda, Supra mengambil tindakan dengan meminta pelaku membuat pernyataan tertulis dan meminta pelaku untuk pindah dari daerah itu. “Kita minta dia buat surat pernyataan untuk tidak akan mengulangi perbuatan kejinya lagi dan kita persilahkan untuk pindah,” tegas Supra.
Isu penggerebekan ini, juga santer diperbincangkan di tengah masyarakat. Pasalnya pria berinisal BP ini adalah aktivis yang sangat getol mendukung Kajari Hadiman. Ditenggarai, pria ini yang memajang papan bunga untuk mendukung kebijakan Kajari Hadiman.
Bahkan pria berinisal BP ini tak segan menghadapi massa untuk mendukung Kajari Hadiman. Sehingga kuat dugaan pria ini sangat dekat denga Kajari Hadiman. Karena itu banyak pihak menyesalkan kedekatan Kajari Hadiman dengan pria ini. Namun ada juga pihak yang tidak setuju mengaitkan pria ini dengan Kajari Hadiman.
“ Itu kan urusan pribadi pria itu, tidak ada hubungannya dan tidak perlu dikaitkan dengan Kajari Hadiman,” tandas seorang warga yang namanya sengaja tidak dituliskan. (smh)