TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pacu jalur hari ketiga di gelanggang Tepian Nerosa tahun 2022, Selasa (23/8/2022) kemaren diwarnai duel-duel seru dan menarik. Namun catatan KuansingKita akan dimulai dengan pertanyaan “Ada Apa dengan Sang Ratu Helmina”
Jalur Sang Ratu Helmina yang menjadi jalur unggulan kawasan hulu ini memiliki ciri khas setiap kali berpacu, selalu meninggalkan lawannya begitu bendera start dijatuhkan
Namun dalam pacu hari ketiga Selasa kemaren, jalur dari Desa Koto Kombu, Kecamataan Hulu Kuantan ini bertarung ketat dengan Laskar Mudo dari Pasar Baru Pangean.
Mulai dari pancang start hingga pancang kelima, Sang Ratu tak mampu membuat Laskar Mudo tercecer jauh. Dua jalur ini bertarung ketat. Keunggulan Sang Ratu terlihat saat akan memasuki finish atau sekitar 20 meter dari pancang finish
“Ada apa dengan Sang Ratu Helmina”. Pertanyan ini muncul karena Laskar Mudo benar-benar tak berkutik ketika menghadapi Siposan Rimbo di gelanggang Lubuak Sobaegh, Baserah.
Apakah Sang Ratu turun dengan pemacu lapis kedua atau Laskar Modo dari Pasar Baru Pangean ini menambah kekuatannya dari luar.
Apapun itu nasib Sang Ratu nyaris terancam pada hari ketiga pacu jalur Nerosa Selasa kemaren. Jika Sang Ratu Helmina kondisinya tidak berubah pada hari keempat ini dikhawatirkan jalur unggulan kawasan hulu ini akan gulung kajang
Selain menyajikan pernak-pernik Sang Ratu Helmina, KuansingKita juga punya catatan menarik dari duel Pahlawan Kuantan Sentajo dengn Langkah Siluman Buaya Danau dari Setorajo Kari.
Pahlawan Kuantan adalah juara gelanggang Nerosa tahun 2019. Sejak itu, pacu jalur terhenti akibat pandemi Covid 19. Tahun 2022 ini baru digelar kembali pacu jalur di gelanggang Nerosa
Sayangnya momen ini tak mampu dimanfaatkan Pahlawan Kuantan untuk mempertahankan gelar juara. Pahlawan Kuantan tak berdaya untuk mengukir sejarah dua kali juara. Perjuangan jalur yang disponsori Ketua DPRD Kuansing ini dikandaskan Langkah Siluman Buaya Danau dari Desa Setorjo Kari dalam duel seru dan pertarungan yang ketat
Duel Pahlawan vs Langkah Siluman benar-benar membuat tebing gelanggang Tepian Nerosa hiruk pikuk dengan sorak sorai pengunjung. Sorak sorai yang riuh itu muncul spontan karena pertarungan dua jalur sangat seru dan ketat
Saat memasuki pancang finish sulit ditebak siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Kemenangan baru diketahui setelah pengumuman dewan hakim. Inilah kemenangan yang biasa disebut komentator Darwis setipis kulit bawang
Catatan lainnya dari KuansingKita tentang jalur Bakuang Batuah dari Desa Pulau Baru Kecamatan Kuantan Hilir Seberang. Bakuang sudah diberikan catatan oleh KuansingKita. Namun pada pacu hari ketiga kondisinya tidak berubah
Akibatnya kekalahaan berulang dialami Bakuang dari Singa Ngarai. Sebelumnya Bakuang Batuah pernah kalah saat menghadapi Singa Ngarai di gelanggang Lubuak Sobaegh Baserah
Masih seperti catatan KuansingKita sebelumnya, jalur unggulan wilayah hilir, Sialang Soko, Panah Ombak dari Peranap Inhu, Untuang Sakato, Sijontiak Lawik, Pangeran Hilir dari Cerenti, Lancang Kuning dari Inuman, Kuntan Hilir dan Kuantan Hilir Seberang sepertinya kehilangan jalur unggulan, Pangean Siposan Rimbo, Benai Singa Ngarai
Sedangkan tuan rumah masih belum bergeser, Langkah Siluman Buaya Danau, Tuah Inayan Pulau Aro, Limbago Sati Kopah. Kawasan hulu ada tiga jalur, Sang Ratu Helmina, Bintang Emas dan Singa Kuantan
Kendati jalur-jalur diatas masuk dalam deretan jalur unggulan, namun bukan berarti jalur lainnya tidak berpeluang menjadi juara. Dalam pacu jalur bisa saja gelar juara diraih oleh jalur yang tidak diunggulkan. Itulah keunikan pacu jalur
Namun demikian, jalur yang akan menjadi juara sudah terlihat pada pacu jalur hari keempat ini. Laju jalurnya berubah lebih cepat, tidak memilih jalan, tidak memilih lawan. Jika itu ditemukan pada jalur dari desa anda, berdolah jalur anda berpeluang jadi juara. Salam kayuah (Said Mustafa Husin)