Pacu Jalur Hari Keempat Tampilkan Banyak Keunikan Pacu Jalur

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pacu jalur hari keempat di gelanggang Tepian Nerosa tahun 2022 ini seakan menjawab bahwa pacu jalur memang sangat unik
Misalnya, Limbago Sati dari Kopah. Jalur yang menyandang prediket runer up pada ajang pacu jalur Nerosa tahun 2019 lalu, dalam putaran pertama berhasil menekuk Panah Ombak dari Peranap, Inhu. Bahkan Limbago Sati unggul secara mencolok
Namun pada putaran kedua, Limbago Sati tak berdaya menghadapi Sialang Soko yang juga dari Peranap Inhu. Padahal Sialang Soko kelasnya sama dengan Panah Ombak atau mungkin juga di bawah Panah Ombak
Ada juga Kilek Keramat dari Pauh Angik Pangean. Jalur yang berasal dari desa yang sama dengan Siposan Rimbo ini selalu tampil memukau selama dua hari pacu jalur di Nerosa.
Dalam berpacu, Kilek Keramat selalu meninggalkan lawannya jauh tercecer di belakang
Namun saat menghadapi Langkah Siluman Buya Danau dari Setorajo Kari, pemacu Kilek Keramat terlihat seakan tak bertenaga.
Padahal pemacu Kilek Keramat memiliki teknik berdayung yang sama dengan pemacu Langkah Siluman Buaya Danau. Bahkan pemacu Kilek Keramat termasuk pemacu yang memiliki stamina baik dibanding pemacu jalur lainnya
Keunikan lainnya yakni Untuang Sakato dari Cerenti. Jalur yang berasal dari Tanjung Medan Cerenti ini juga menjadi bukti keunikan pacu jalur.
Misalnya, dalam ajang pacu jalur di gelanggang Lubuak Sobaegh Baserah, beberao hari lalu, Untuang Sakato dengan mudah menekuk Siposan Rimbo.
Bayangkan, saat di gelanggang Lubuak Sobaegh, Siposan Rimbo benar-benar tak berkutik menghadapi Untuang Sakato. Jauh sebelum finish, pemacu Siposan Rimbo sudah berhenti berdayung lantaran jauh tercecer di belakang
Nah, dalam putaran kedua hari keempat tadi, justeru Untuang Sakato yang dibuat tidak berkutik menghadapi Siposan Rimbo. Jalur yang merajai dua gelanggang di Pangean dan Baserah ini dipaksa Siposan Rimbo untuk gulung kajang hari keempat tadi
Dari catatan KuansingKita, ada beberapa hal yang membuat Untuang Sakato tidak berkutik. Itupun telah dibahas bersama beberapa wartawan sebelum duel Untuang Sakto vs Siposan Rimbo dimulai
Salah satu hal yang membuat Untuang Sakato tidak berkutik adalah stamina. Pemacu Untuang Sakato sudah terkuras staminanya pada putaran pertama saat menghadapi Tuah Inayan dari Pulaau Aro
Dari pancang awal, Tuah Inayan memimpin di depan, bahkan saat memasuki pancang kelima Tuah Inayan masih memimpin. Untuang Sakato berkuras tenaga menyusul, hanya beberapa meter menjelang finish baru bisa menyamakan hluan. Itulah yang membuat tenaga pemacu Untuang Sakato terkuras
Karena itu, Siposan Rimbo masih harus berhati-hati. Apalagi masih ada dua petarung beringas yang selalu membuat lawannya tercecer jauh di belakang. Keduanya Singa Ngarai dan Langkah Siluman Buaya Danau
Singa Ngarai misalnya, pada putaran pertama juga sudah menguras tenaga saat menekuk Sang Ratu Helmina dari Koto Kombu, Hulu Kuantan. Namun saat menghadapi Kahulu Jantan Danau Kompe pada putaran kedua, pemacu Singa Ngarai masih mampu berdayung penuh
Kendati begitu, Siposan Rimbo sudah punya nama besar di gelanggang Tepian Nerosa. Jalur dari Pauh Angik Pangean ini selalu membuat lawan bergidik dan cemas sebelum berpacu. Dalam bahasa daerah disebut “penggoriang” Siposan Rimbo masih kuat. Itulah keuntungan Siposan Rimbo
Kini tersisa 12 jalur yang akan bertarung di hari final. Sepertinya, pacu jalur di gelanggang Tepian Nerosa tahun 2022 ini akan menyisakan final segi tiga. Selamat untuk 12 jalur yang masuk hari final. Selamat berjuang, jaga sportivitas, salam kayuah (Said Mustafa Husin)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...