Calon Kuat Pilkada Kuansing Pekan Ini dalam Analisis Geografis dan Demografis

“ Tiga pasangan calon pilkada Kuansing 2024 sudah mendaftar di KPU Kuansing. Kendati penetapan pasangan calon belum memasuki jadwal, namun masing-masing kubu sudah bergerak melakukan perekrutan. Mau tau siapakah calon kuat pilkada Kuansing dalam pekan ini, simak di sini”
Tiga pasangan calon yang sudah mendaftar di KPU Kuansing masing-masing pasangan Suhardiman Amby- Mukhlisin (SDM), pasangan H. Halim – Sardiyono (HS) dan pasangan Adam – Sutoyo (AYO). Ketiga pasangan ini sudah menggerakkan mesin – mesin politiknya. Mereka mulai membangun jaringan untuk melakukan perekrutan
Menyikapi gerakan tim pemenangan dari ketiga kubu yang berkontestasi, masyarakat kini ingin tahu gambaran umum dari kekuatan ketiga pasangan ini. Untuk itu KuansingKita mecoba melakukan analisis tentang kekuatan masing-masing kubu sampai hari ini melalui pendekatsn geografis dan demografis
Seperti difahami, dinamika politik pilkada sangat tinggi. Sekalipun salah satu kubu berada di urutan terbawah, tapi bukan tidak mungkin dalam rentang waktu sepekan saja, kubu yang berada di poisisi bawah bisa berada di posisi teratas. Bahkan jika mereka mampu mengawalnya, bisa saja menjadi pemenang pilkada
Namun sebelumnya perlu dijelaskan bahwa analisis ini bukan beradasarkan hasil survey dari lembaga survey independen. Analisis ini mengacu pada isu-isu elektoral yang mencerminkan perilaku politik pemilih pilkada di sejumlah wilayah. Dan analisis ini bukan hasil.akhir pilkada tapi gambaran umum kekuatan masing-masing kubu pada pekan ini

Dalam analisis demografis, seperti pendekatan kelompok, komunitas, etnis, suku, generasi dan lainnya, pasangan H. Halim – Sardiyono (HS) sangat berpeluang merebut dukungan suara Pemuda Batak Kuansing dan komunitas Nias. Angka ini belasan ribu suara bahkan bisa mendekati 20 ribu suara  Selain itu ada dukungan primordial untuk calon Sardiyono
Pasangan HS juga berpeluang merebut suara keluarga besar para pekerja pabrik PKS di Kuansing lewat jalur hubungan bisnis H. Halim. Ada juga komunitas mantan pekerja H. Halim saat menjadi pengusaha sebelum pemekaran Kabupaten Kuantan Singingi. Jumlahnya relatif besar hanya saja tidak terkonsentrasi pada satu titik
 Sedangkan pasangan Adam – Sutoyo (AYO) juga berpeluang mendapatkan dukungan primordial dari calon Sutoyo. Selain itu, kekuatan lama Golkar yang terpanggil kembali dalam pilkada 2024 ini akan memberikan dukungan yang signifikan untuk AYO. Belum lagi dukungan para da’i lewat jalur partai pengusung PKS
Dukungan para da.i tidak bisa dipandang sebelah mata. Para da’i mempunyai ruang untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas lewat ceramah-ceramah agama. Artinya para da’i memiliki media untuk berinteraksi atau membangun opini. Sentuhannya akan lebih terasa dibandingkan kampanye akbar di lapangan
Sedangkan pasangan Suhardiman Amby – Mukhlisin (SDM) juga memiliki dukungan komunitas yang signifikan. Seperti analisis KuansingKita beberapa hari lalu, SDM menerapkan pendekatan politik struktural. Artinya, secara struktural, komunitas keluarga besar ASN, PPPK dan honorer akan berada di belakang kubu SDM

Selain itu, SDM juga akan mendapatkan dukungan primordial dari calon Mukhlisin. Tambah lagi calon Suhardiman Amby adalah tokoh Nahdatul Ulama (NU) di Riau. Bahkan di masa kuliah beliau sempat mengundang Gus Dur datang ke Riau atas dukungan NU. Sehingga diyakini calon Suhardiman kenal dekat dengan para tokoh NU di Kuansing
Dari pembeberan demografis di atas tentu akan sangat sulit menentukan siapa yang kuat dari ketiga pasangan calon ini. Pasalnya pendekatan demografis biasanya digunakan dalam gerakan perekrutan. Untuk mengukur kekuatan masing-masing kubu akan terasa lebih sulit jika menggunakan pendekatan demografis
Karena itu, KuansingKita akan menggunakan pendekatan geografis dalam mengukur kekuatan masing-masing kubu. Bahkan KPU dalam menentukan perolehan suara tertinggi juga menggunakan pendekatan geografis seperti merekapitulasi perolehan suara per kecamatan untuk masing-masing pasangan calon.
Dari analisis KuansingKita lewat pendekatan geografis, pasangan Halim – Sardiyono sampai hari ini baru terlihat berpeluang unggul di Kecamatan Gunung Toar. Pasangan ini harus meningkatkan intensitas gerakannya agar bisa menambah titik kemenangannya. Peluang ini ada di Kecamatan Benai, Singingi, Kuantan Mudik, Hulu Kuantan dan Kuantan Tengah
Sedangkan pasangan AYO berpeluang unggul di Kecamatan Sentajo Raya, Singingi Hilir, Pangean dan Pucuk Rantau. Namun demikian, peluang ini belum akan mengantarkan pasangan ini menjadi pemenang pilkada. Untuk itu pasangan AYO harus pula meningkatkan intensitas gerakannya untuk menambah titik kemenangan
Kecamatan yang berpeluang untuk direbut yakni Kecamatan Singingi, Benai, Kuantan Mudik, Hulu Kuantan dan Kuantan Tengah. Jika AYO berhasil unggul telak di 5 kecamatan seperti Singingi, Benai, Kuantan Mudik, Hulu Kuantan dan Kuantan Tengah dipastikan AYO akan menjadi pasangan dengan perolehan suara tertinggi

Lalu bagaimana dengan pasangan SDM dalam pendekatan geografis. Pasangan SDM sangat berpeluang unggul di Kecamatan Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman, Cerenti dan Logas Tanah Darat. Dari kondisi ini, SDM juga harus meningkatkan intensitas gerakannya untuk menambah titik kemenangan
SDM bisa berjibaku bertarung di Kecamatan Singingi, Singingi Hilir, Kuantan Mudik, Pucuk Rantau, Pangean dan Kuantan Tengah. Untuk Kecamatan Benai kuat isu penolakan terhadap SDM. Namun bukan berarti SDM akan kalah telak di Kecamatan Benai. Bisa jadi menjelang hari H, isu di Kecamatan Benai dapat diselesaikan SDM dengan baik
Kalau menyimak kekuatan masing-masing kubu berdasarkan pendekatan geografis, tampaknya kubu SDM yang lebih banyak mengungguli wilayah kecamatan yakni 5 kecamatan. Bisa jadi titik kemenangan akan bertambah menjelang hari H.
Namun perlu pula jadi catatan, bahwa kubu lawan akan terus bergerak, sehingga peluang posisi teratas di kecamatan yang diungguli bisa saja tergeser. Catatan ini bukan saja untuk SDM, tapi juga untuk HS dan AYO. Pertahankan kecamatan yang telah diungguli, tambah itik kemanangan di kecamatan lain
Ini harus dilakukan lantaran untuk bisa memenangkan pilkada, pasangan calon harus unggul telak sedikitnya di 5 kecamatan. Sampai hari ini, berdasarkan analisis KuansingKita baru pasangan SDM yang mengungguli 5 kecamatan. Jika dua kubu lainnya mengalami stagnasi, maka sudah pasti pasangan SDM akan unggul dalam pilkada. Berjuanglah (said mustafa husin)
FOTO Ilustrasi

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...