Wanita Korban Malpraktek di RSUD Telukkuantan Meninggal Dunia

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Sangat mengharukan. Atin Farida (42) yang diduga korban malpraktek di RSUD Telukkuantan meninggal dunia Rabu (29/1/2024) dini hari tepatnya pukul 00.30 WIB. Jasad korban dikebumikan di Desa Jake, Kuantan Tengah, hari itu juga Rabu sekitar pukul 10.00 WIB
Adi kandung korban Siti Maysaroh kepada KuansingKita mengungkapkan korban sempat dirawat di rumah sakit Pekanbaru setelah pembengkakan di tangannya semakin besar, diduga akibat kesalahan pemasangan infus di RSUD Telukkuantan
“ Cukup lama dirawat di rumah sakit Pekanbaru sekitar 15 hari,” ungkap Siti Maysaroh saat dihubungi KuansingKita
Korban dirawat di rumah sakit Pekanbaru atas biaya sendiri. Setelah 15 hari tepatnya tanggal 28 Januari, korban dan keluarga yang mendampinginya pulang ke Desa Logas. Sampai di rumah, mereka sempat bercengkerama dengan korban sebelum tidur
“ Baru saja tidur, Saya dibangunkan. Ternyata kakak Saya sudah meninggal dunia,” kata Siti Maysaroh penuh haru
Siti menyebutkan dokter rumah sakit tempat korban dirawat memberitahukan kalau radang infeksi sudah menjalar ke seluruh bagian tubuh korban. Seperti diberitakan sebelumnya, infeksi di tangan korban , diduga akibat keteledoran petugas medis RSUD Telukkuantan dalam pemasangan infus
Dari catatan KuansingKita, kasus malpraktek sering terjadi di lingkungan petugas medis di Kuantan Singingi. Beberapa waktu lalu, seorang bocah yang ikut sunatan massal menjadi korban malpraktek. Petugas medis yang teledor dalam bekerja menyebabkan alat vital korban ikut terpotong

Namun kasus malpraktek yang merenggut nyawa baru kali ini terjadi. Dalam konteks hukum pidana malpraktek yang menghilangkan nyawa korban diancam dengan Pasal 359 KUHP. Ancaman hukumannya cukup berat mencapai 5 tahun penjara.
Hanya saja, Siti Maysaroh kepada KuansingKita mengungkapkan kalau pihak keluarga korban tidak akan menempuh jalur hukum. Mereka ikhlas atas musibah yang terjadi. Kendati begitu Siti Maysaroh menekankan agar musibah yang mereka alami cukup sekali ini terjadi jangan terjadi lagi pada orang lain
Dari musibah yang dialami, Siti Maysaroh berharap RSUD Telukkuantan berbenah agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. RSUD Telukkuantan lanjut Siti, milik warga Kuansing, banyak warga yang berobat di sana sehingga petugas medis tidak asal-asalan dalam melayani pasien
Sementara itu, Direktur RSUD Telukkuantan, dr Beny Amtomy berjanji akan menyampaikan aspek medis dari dugaan malpraktek ini agar kasus ini menjadi terang benderang. Namun sampai hari ini belum ada keterangan pers dari pihak RSUD Telukkuantan
Dr Beny saat dihubungi KuansingKita, Kamis (30/1/2024) pagi mengaku sudah mengetahui bahwa korban dugaan malpraktek sudah meninggal dunia. Namun dia tidak berkomentar menanggapi kematian korban
“ Iya pak,” jawab dr Beny singkat tanpa ada komentar lainnya saat diberitahu bahwa korban dugaan malpraktek meninggal dunia (smh)
FOTO Dok Siti Maysaroh

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...