SALAM REDAKSI – Pacu jalur Rayon IV yang digelar di gelanggang Tepian Datuak Simambang Rajo Nan Putieh, hari ini Sabtu (3/8/2019) memasuki hari terakhir. Dari 11 jalur yang bersisa di hari terakhir, ada tiga nama besar yang tentu saja sangat diperhitungkan lawan-lawannya.
Dari tiga jalur yang punya nama besar, dua diantaranya juara rayon 2019 sedangkan satu lagi juara gelanggang Tepian Nerosa tahun 2018 lalu. Ketiga jalur itu masing-masing Pangeran Hilir juara Rayon I, Limbago Sati juara Rayon II dan Siposan Rimbo juara Tepian Nerosa 2018.
Mencermati kekuatan jalur dari laga selama dua hari di gelanggang Datuak Simambang Rajo sangat bisa diramalkan salah satu dari tiga jalur inilah yang akan merebut posisi puncak. Namun demikian, ada catatan menarik yang akan disajikan KuansingKita untuk bisa dicermati.
Limbago Sati, juara Rayon II, pernah mengalahkan Siposan Rimbo dalam ajang pacu jalur Pangean. Namun kalau mencermati kekuatan Limbago saat berpacu melawan Bintang Emas di hari kedua, sangat dicemaskan Limbago masih akan mampu mengalahkan Siposan Rimbo.
Pasalnya kekuatan Limbago tidaklah sepenuh kekuatan ketika mengalahkan Siposan di Tepian Rajo. Bahkan Limbago yang berpacu di jalan kanan, hingga pancang ke 4 masih berimbang dengan Bintang Emas. Jika dengan kekuatan ini Limbago menghadapi Siposan maka dicemaskan Limbago akan mengalami kekalahan.
Sementara, Siposan Rimbo dalam beberapa kali laga selama dua hari di Rayon IV justeru semakin menampakkan keunggulannya. Jalur dari Desa Pauh Angik ini selalu berhasil meninggalkan lawan-lawannya jauh tercecer di belakang. Ini harus menjadi catatan untuk Limbago Sati dan jalur lainnya.
Kendati begitu, pada putaran kedua hari kedua, Limbago menampakkan perubahan. Jalur Kopah ini mulai melesat laju seperti di Baserah dan Pangean. Artinya ada sesuatu yang terjadi pada putaran pertama hari kedua. Mungkin saja jalur salah isi atau pemacu jalur yang kurang diseleksi. Ini harus pula jadi catatan.
Lantas bagaimana dengan Pangeran Hilir. Selama dua hari laga di Rayon IV, Pangheran Hilir tampil sangat memukau. Jalur dari Desa Teluk Pauh, Cerenti ini justeru semakin meningkat kekuatannya. Jalan kiri yang selalu dikeluhkan, tak pernah menjadi masalah bagi Pangeran Hilir.
Juara Rayon I ini, saat berpacu di jalan kiri tetap saja mampu meninggalkan lawannya tercecer jauh dibelakang. Bahkan Tuah Inayan Mandulang Untuang yang bertengger di posisi 4 dalam ajang pacu jalur Nerosa tahun lalu, begitu mudah ditinggalkan Pangeran Hilir yang berpacu di jalan kiri.
Untuk Limbago dan Siposan Rimbo, tampaknya Pangeran Hilir adalah batu sandungan yang paling berat untuk mengejar posisi puncak. Pasalnya kekuatan Pangeran Hilir semakin meningkat dari kekuatannya di ajang Rayon I beberapa pekan lampau. Tak bisa disangkal, selama 2 hari ini, Pangeran Hilir menjadi “Diva” Rayon IV.
Kendati begitu pacu jalur tetap saja menyimpan banyak misteri. Dalam pacu jalur kesalahan sedikit saja di pancang start, bisa berakibat fatal. Untuk itu, jangan terlalu berbangga dengan nama besar. Apalagi di hari terakhir ini tidak ada lawan yang tidak kuat.
Sebut saja Palimo Olang Putieh. Jalur dari Desa Sungai Alah ini juga pernah menjadi juara tahun 2019 ini dalam Ajang Uji Coba di gelanggang Teluk Bayur, Pasar Gunung. Begitu juga Delima Indah dari Desa Saik yang merebut posisi kedua di Rayon III. Kedua jalur dari kawasan mudik ini tidak mudah ditaklukkan.
Pesan untuk seluruh jalur yang berpacu di hari terakhir Rayon IV. Kini, berpaculah dengan semangat dan sportivitias yang tinggi. Jagalah marwah peradaban yang diwariskan leluhur kita sejak ratusan tahun lalu. Salam Kayuah.***