TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pacu jalur di gelanggang Tepian Nerosa, Telukkuantan tahun 2025 ini diyakini akan jauh lebih meriah dan lebih ramai pengunjung dari tahun sebelumnya. Pasalnya pacu jalur sudah viral ke seantero dunia.
Namun demikian, panitia sering terkesan tidak bijak. Misalnya Sekretariat Pacu Jalur yang sejak bertahun lalu di pusatkan di Gedung Nerosa Telukkuantan kini dialihkan ke Dinas Perpustakaan yang jaraknya 5 kilo meter dari gelanggang Tepian Nerosa
Ini tentu bukan kebijakan yang arif. Jika terjadi sesuatu dalam pelaksanaan pacu jalur seperti terjadi bentrok pisik antar dua jalur atau warga desa maka penyelesaiannya harus ke Sekretariat yang jaraknya 5 kilo meter. Ini tentu sia-sia. Pasalnya bentrok antar desa dalam pacu jalur ini sangat cepat meluas
Kegaduhan dalam pacu jalur sangat riskan terjadi. Pasalnya anak pacu yang dalam kondisi letih, emosinya gampang tersulut. Jika jalur terlibat bentrok pisik maka warga desa dipastikan akan ambil bagian. Ini sudah sangat sering terjadi
Kita bukan tidak percaya kepada aparat keamanan. Namun bentrok pisik dalam pacu jalur tidak bisa pula dipandang sepele. Selain anak pacu yang emosinya tinggi disebabkan keletihan, rasa memiliki warga juga bisa memancing kekisruhan lebih luas
Jika Sekretariat dipusatkan 5 kilo meter dari gelanggang Nerosa seperti Sekretariat saat ini, rasanya akan sangat sia-sia. Untuk menyelesaikan sengketa, pihak yang bertikai harus berkumpul dulu di Sekretariat. Sebelum masalah tuntas sangat dikhawatirkan kekisruhan akan meluas
Karena itu, Panitia Pacu Jalur gelanggang Tepian Nerosa Tahun 2025 harus secepatnya mengalihkan Sekretariat ke Gedung Nerosa seperti tahun sebelumnya. Dan lagi panitia jalur, kini banyak yang terlanjur ke gedung Nerosa. Sebab mereka tahunya sejak dulu Sekretariat di Gedung Nerosa
Panitia Pacu Jalur Tahun 2025 ini memang sangat banyak kelemahan. Media Center saja, tidak jelas dimana dipusatkan. Sementara wartawan dari luar daerah dipastikan akan menuju PWI Kuansing karena setiap tahun PWI Kuansing dijadikan pusat Media Center
Peran wartawan tidak bisa dipandang sepele dalam pacu jalur ini. Ketika pacu jalur viral, wartawan yang memperkenalkan nama tukang tari cilik, Ryan Arkham Dhika. Sejumlah wartawan nasional mengontak wartawan PWI Kuansing untuk mencari tukang tari cilik yang viral
Belum lagi peran wartawan lokal. Mereka memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kemeriahaan dan kesuksesan pacu jalur. Wartawan lokal yang menulis setiap hari segala hal-hal yang berkaitan dengan pacu jalur
Kini masyarakat Kuansing, heboh oleh rencana kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Rombongan wapres dan sejumlah menteri akan ditempatkan di tribune VVIP di kawasan tangga batu pasar Telukkuantan.
Herannya, jadwal pacu jalur di gelanggang Tepian Nerosa tinggal 6 hari lagi. Namun tiang pancang untuk pembangunan tribune VVIP sampai hari ini belum juga dikerjakan. Padahal tiang pancang itu akan dibangun di dalam sungai
Meskipun tribune VVIP akan dikerjakan event organizer, namun jika pekerjaan itu tidak selesai, panitia tidak bisa berlepas tangan. Itu tetap menjadi tanggung jawab panitia kepada masyarakat. Tanggung jawab inilah yang terkesan sangat rendah
Untuk lapangan acara pembukaan hari ini sudah mulai dikerjakan pemasangan paving blok. Sementara rangka untuk bangunan pentas dan tenda sudah berada di lokasi. Semoga saja hal kecil ini tidak pula jadi terlambat
“ Hari ini kita akan pasang paving blok di tengah lapangan acara pembukaan,” kata Sekertaris Dinas PUPR, Deswantoni (smh)
Foto Dokumen Pemkab Kuansing
