RSUD Telukkuantan Terus Berbenah. Gedung Rawat Inap 3 Lantai dan IGD 2 Lantai akan Difungsikan Tahun Depan

dr Fahdiansyah Ukup
TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Secercah demi secercah harapan masyarakat Kuansing terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatahan terus diwujudkan. Kini RSUD Telukkuantan tengah menggesakan pembangunan gedung rawat inap yang akan menelan dana Rp 14,7 miliar.
Direktur RSUD Telukkuantan, dr Fahdiansyah SPOG kepada KuansingKita menyebutkan gedung rawat inap ini akan dibangun 3 lantai. Masing-masing lantai akan menampung pasien dengan jenis penyakit tertentu. Artinya setiap lantai akan bervariatif.
Untuk lantai satu kata dr Fahdiansyah nantinya akan difungsikan khusus untuk menampung pasien penderita syaraf seperti Sindroma Parkinson yang selalu gemetar tidak beraturan pada tubuhnya akibat kerusakan pada otak pengendali jaringan otot, Meningitis, Migraine, Vertigo, Alzheimer ataupun Geger Otak.
 Lantai satu juga akan difungsikan untuk menampung pasien THT yang diharuskan menjalani rawat inap seperti pasien yang menderita penyakit di bagian telinga, hidung ataupun tenggorokan. Pasien penderita penyakit kulit yang diharuskan menjalani rawat inap juga akan ditempatkan di lantai satu.
Sedangkan lantai dua nantinya akan difungsikan sebagai HCU ( High Care Unit) yakni unit pelayanan kesehatan bagi pasien dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik dan kesadaran, namun memerlukan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat.  Selain itu, lantai dua juga difungsikan untuk pasien cuci darah.
Sedangkan lantai tiga, difungsikan untuk menampung pasien VIP. Kendati begitu, pasien cuci darah dengan pasien bedah akan menempati ruang VIP yang berbeda. Begitu juga untuk ruang VIP pasien anak nanti akan dipisahkan. RSUD Telukkuantan kata Fahdiansyah akan menempatkan ruang VIP Anak terpisah jauh dari pasien lainnya.
“ Rencananya ruang VIP saat ini akan dijadikan khusus ruang VIP anak, tempatnya harus terpisah jauh dari ruang rawat inap lainnya,” kata pria asal Baserah, kecamatan Kuantan Hilir yang akrab disapa dr Ukup ini.

Selain pembangunan gedung rawat inap, dr Ukup menyebutkan tahun ini RSUD Telukkuantan juga akan merenovasi ruang UGD dengan dana sebesar Rp 7,4 miliar. Ruang UGD nantinya akan direnovasi dan dilengkapi untuk menjadi ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) dengan menugaskan beberapa tenaga dokter spesialis untuk menangani pasien gawat darurat.  Renovasi juga untuk ruang ICU (Intensive Care Unit).
Ruang IGD mapun ICU di lantai satu tetap dipisahkan seperti saat ini. Namun di lantai dua nanti bangunan lantainya akan digabungkan. Ini kata dr Ukup untuk mempermudah dokter yang bertugas dalam memberikan pelayanan untuk pasien gawat darurat.
Dokter jebolan Unversitas Padjadjaran, Bandung ini juga telah memperogramkan pembangunan gedung untuk pusat rehabilitasi kanker di Kuansing. Direncanakan lokasinya tepat di seberang gedung RSUD saat ini. Jika Pemkab Kuansing sudah melakukan pembebasan lahan, dr Ukup berjanji akan berupaya meloby Kementrian Kesehatan.
“ Kalau pusat rehabilitasi kanker ini dibangun, bukan pasien dari Riau saja yang akan berkunjung ke Kuansing tapi dari seluruh Sumatera. Ini harus kita realisasikan,” kata pria yang pernah terpilih sebagai dokter teladan tingkat nasional ini.
Tidak itu saja, dr Ukup juga telah memperogramkan “rumah singgah” untuk keluarga pasien rawat inap. Nanti katanya keluarga pasien tidak boleh menumpuk di kamar rawat inap. Agar mereka tidak berpayah-payah mencari tempat menginap, RSUD Telukkuantan, nanti akan mempersiapkan “rumah singgah” untuk keluarga pasien rawat inap. Lokasinya di lingkungan areal RSUD.
Ia menambahkan “rumah singgah” digagas agar keluarga pasien dari luar kota atau luar daerah yang sangat terbebani oleh biaya perawatan tidak perlu terbebani lagi oleh biaya lainnya. “ Kasihan kan orang yang sudah susah semakin bertambah susah,” kata pemilik Klinik Utama Malikha ini.
Putera dari seorang tokoh pendidikan Kuantan Hilir, Jamalan ini mengungkapkan RSUD Telukkuantan dibawah pimpinannya kini tengah memperogramkan agar biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan RSUD Telukkuantan bisa terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah. Itu katanya merupakan salah satu tujuannya dalam meningkatkan pembangunan bidang kesehatan Kuansing.
 “ Saya ingin biaya pelayanan kesehatan di RSUD Telukkuantan ini bisa terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah, seprti cuci darah, operasi dan banyak tindakan medis lainnya,” tutup dr Ukup. (kkc)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...