TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Rustam menyatakan sampai awal Agustus 2019, hampir seluruh konflik masyarakat dan perushaan terkait permasalahan limbah paberik di Kuantan Singingi sudah terselesaikan.
Kepada KuansingKita disela-sela acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di lapangan Limuno Telukkuantan, Senin (29/7/2019), Rustam mengatakan hampir seluruh jalan penyelesaian ditempuh melalui jaluir mediasi. Artinya kata Rustam konflik masyarakat dan perusahaan tidak ada yang diselesaikan di pengadilan.
Ini kata Rustam merupakan peran aktif Dinas Lingkungan Hidup menyikapi berbagai bentuk konflik masyarakat dan perusahaan terkait permasalahan limbah yang mencemari sungai. Terakhir katanya konflik masyarakat Singingi Hilir dengan PT RAPP terkait limbah kulit kayu yang mencemari sungai.
“ Kasus terakhir ini sudah dimediasi. Kini tak ada lagi konflik masyarakat dan perusahaan terkait limbah,” ujar Rustam
Ia menyebutkan keberhasilan Dinas Lingkungan Hidup ini dalam menyelesaikan konflik merupakan hadiah bagi masyarakat dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Sehingga peringatan World Environtment Days di Kuantan Singingi berlangsung dalam kondisi bersih lingkungan.
Selain menyelesaikan konflik Rustam menambahkan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan yang berpotensi menimbulkan pencemaran terus dipantau. Pemantauan secara teratur dan berkala ini dilakukan agar masalah limbah tidak lagi menjadi pemicu konflik masyarakat dan perusahaan.
“ Semua PKS kini kita pantau. Jika ditemukan PKS yang berpotensi menimbulkan pencemaran langsung diperingatkan,” ujar Rustam.
Ditanya tentang kondisi lingkungan lainnya seprti Sungai Kuantan yang dicemari aktivitas PETI, Rustam mengatakan Sungai Kuantan merupakan sungai lintas kabupaten dan lintas provinsi sehingga kewenangannya berada di pemerintah pusat dan provinsi.
Namun demikian menurut pria asal Kuantan Mudik ini, Pemkab Kuansing tetap berpartisipasi dalam melakukan pengawasan. Sebab dampak dari kerusakan sungai Kuantan akan lebih dulu dirasakan masyarakat Kuansing.
“ Tanggungjawab penuh Sungai Kuantan berada di pemerintah pusat. Namun Pemkab Kuansing tetap melakukan pengawasan,” katanya
Terkait dengan peringatan hari lingkungan hidup sedunia, Rustam menghimbau agar masyarakat Kuansing peduli lingkungan. Sebab dampak dari kerusakan lingkungan sangat buruk. Ini katanya sudah pernah dirasakan oleh beberapa warga Kuansing.
“ Mulai sekarang masyarakat Kuansing harus membiasakan diri peduli lingkungan. Hanya dengan cara ini kita bisa menyelamatkan bumi,” pesan Rustam.(kkc)