Indonesia Perlu Waspada, Sri Lanka Kini Dilanda Krisis

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Sri Lanka, saking indahnya,  sering dijuluki Mutiara Samudera Hindia. Negara yang memiliki sejarah lebih 3000 SM ini menyimpan banyak keunikan. Bahkan pohon tertua yang ditanam manusia di muka bumi ini diyakini berada di Sri Lanka
Tidak itu saja, negara pulau yang berada di pesisir tenggara India ini berbentuk seperti tetesan air mata. Karena itu Sri Lanka juga sering dijuluki sebagai tetesan air mata India
Kini Negara yang berjuluk tetesan air mata India ini benar-benar dibasahi air mata rakyatnya. Betapa tidak, Sri Lanka kini mengalami krisis keuangan yang sangat serius
Keuangan negara ini tak mampu lagi membiayai impor barang-barang penting seperti makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Padahal sebagian besar barang-barang di Sri Lanka diimpor dari luar
Seperti dilansir CNNIndonesia, kini Sri Lanka kehabisan bahan bakar bensin dan diesel. Berbagai aktivitas rakyatnya kini banyak yang terhenti. Ini disebabkan  pengiriman pasokan dari luar tertunda tanpa kepastian.
Kondisi inilah yang membuat Menteri Energi Kanchana Wijesekera meminta maaf kepada rakyatnya. Ia terus terang kalau negara itu benar-benar tak memiliki dana lagi untuk membiayai impor bahan bakar
“ Kargo minyak yang dijadwalkan pekan lalu tidak sampai, sementara yang dijadwalkan pekan depan juga dipastikan tak bakal datang karena alasan ‘perbankan’, “ kata Wijesekera dengan nada sedih
Wijesekera mengatakan perusahaan Ceylon Petroleum Corporation (CPC) yang dikelola negara tak bisa memastikan kapan pasokan minyak akan tiba. Bahkan CPC juga telah menutup satu-satunya kilang minyak di Sri Lanka
Kondisi Sri Lanka memang rumit. Negara ini membeli minyak mentah dari Rusia melalui Coral Energy yang berbasis di Dubai dengan persyaratan kredit dua bulan. Kini pasokan minyak mentah Rusia itu terhenti karena masalah keuangan
Mengatasi kondisi krisis ini, Wijesekera mengatakan stok yang kini tersisa akan didistribusikan ke beberapa SPBU. Angkutan umum dan pembangkit listrik akan menjadi prioritas. Sementara pasokan minyak dari luar masih tertunda karena belum ada kepastian
“Saya memohon maaf atas keterlambatan ini,” ucap Wijesekera
Krisis keuangan dan krisis bahan bakar di Sri Lanka mulai berdampak buruk. Pekan lalu pemerintah sudah menutup lembaga negara yang tidak penting dan sekolah selama dua pekan untuk mengurangi perjalanan karena krisis energi.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga memperingatkan parlemen bahwa negara Asia Selatan berpenduduk 22 juta jiwa itu akan terus menghadapi kesulitan selama beberapa bulan ke depan.
Dia mendesak masyarakat menggunakan bahan bakar dengan hemat. Ia juga berterus terang bahwa ekonomi Sri Lanka telah menghadapi kehancuran total.
“Kita sekarang sedang menghadapi situasi jauh lebih serius dari sekedar kekurangan bahan bakar, gas, listrik dan makanan,” katanya lagi.
Perdana Menteri Wickremesinghe memang tak berkutik menghadapi krisis keuangan yang melanda Sri Lanka. Belum lagi jatuh tempo utang luar negeri.
Karena itu, Sri Lanka mendeklarasikan tak bisa membayar utang luar negeri sebesar US$51 miliar. Akankah Sri Lanka mampu bertahan dengan goncangan krisis seperti ini
Kondisi buruk yang melanda Sri Lanka dikhawatirkan akan ikut melanda negara kita Indonesia. Karena itu kita berharap pemerintah selalu transparan dan berterus terang agar rakyat tidak terkejut ketika badai krisis datang melanda (smh)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...